DAMASKUS, KOMPAS.com - Pengantin ISIS Shamima Begum mengaku sangat ketakutan, setelah ada simpatisan teroris yang mencoba membakar tendanya.
Perempuan asal Inggris itu menjadi sasaran utama para simpatisan, yang kini menganggapnya sebagai pengkhianat.
Baca juga: Tampil Beda, Mantan Pengantin ISIS Shamima Begum Minta Kembali ke Inggris
Para istri anggota Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab) itu sudah berjanji bakal membunuh gadis asal London Timur tersebut.
Sebabnya, Shamima kini memilih mengenakan pakaian ala Barat selama hidup di kamp pengungsian Al-Roj, Suriah.
Kini, Shamima Begum yang dituding menjahitkan rompi bagi pelaku bom bunuh diri mendesak pengacaranya untuk membawanya pulang ke Inggris.
"Mengenakan trainer dan makeup nampaknya sudah membuat kelompok simpatisan dan istri kelompok itu marah," kata seorang sumber dilansir The Sun.
Tetapi diduga juga perempuan berusia 22 tahun itu melebih-lebihkan setelah sebelumnya ketahuan berbohong.
Shamima menjadi perhatian dunia pada 2019, setelah dia mengaku ingin pulang dan menyesal sudah bergabung dengan ISIS.
Dia kabur dari kampung halamannya di Bethnal Green pada 2015 bersama dua temannya, Kadiza Sultana dan Amira Abase.
Saat ditemukan di kamp pengungsian, Shamima Begum menyatakan tidak akan kembali lagi ke jalan teror dan mengeklaim ketiga anaknya sudah meninggal.
Tetapi, pemerintah Inggris menganggap Shamima sebagai ancaman dan memutuskan untuk mencabut kewarganegaraannya.
Baca juga: Tampil Beda, Mantan Pengantin ISIS Shamima Begum Memohon Ingin Pulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.