Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Kertas dan Perkembangannya yang Dimulai di China

Kompas.com - 03/11/2021, 21:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kertas adalah salah satu benda penting yang menentukan sejarah hidup manusia.

Kertas memiliki peran dalam membantu menyebarkan sastra, literasi, membuat buku, topi, atau kemasan.

Sangat pentingnya kertas, mari kita mengenal sejarah kertas, yang dilansir dari sejumlah sumber.

Menurut catatan, sejarah kertas dimulai pada 105 SM di China ketika ditemukan oleh kasim Cai Lun dari istana Dinasti Han Timur di Luoyang.

Baca juga: Ilmuwan AS Temukan Kertas Pendingin Ruang, Bebas Gerah Tanpa AC

Melansir World History (2017), penemuan awal kertas itu tidaklah disengaja, setelah pakaian yang terbuat dari rami terlalu lama direndam saat dicuci.

Memunculkan residu pakaian rami terbentuk di permukaan air, yang ketika diangkat bisa menjadi bahan baru yang berguna.

Menurut sejumlah sumber sejarah China kuno, Cai Lun menyerahkan temuan barunya kepada Kaisar Hedi dari Dinasti Han Timur, yang kemudian kita kenal sebagai kertas.

Namun, sejarawan Fan Hua (398-445 M) mencatat bahwa sejarah kertas telah dimulai jauh sebelum penemuan dari Cai Lun, seperti yang dilansir dari Thoughtco (2019).

Temuan arkeologis dari Cina barat dan Tibet menunjukkan bahwa kertas ditemukan berabad-abad sebelumnya.

Sejumlah arkeolog menemukan sampel kertas yang lebih kuno, beberapa di antaranya berasal dari 200 SM.

Kertas kuno itu ditemukan di kota-kota Jalur Sutra di Dunhuang dan Khotan, serta di Tibet.

Iklim kering di Dunhuang, Khotan, serta Tibet tersebut memungkinkan kertas kuno bertahan hingga 2.000 tahun tanpa membusuk sepenuhnya.

Baca juga: Kurangi Penggunaan Kertas, Arab Saudi Uji Coba Registrasi Pernikahan Lewat Online

Beberapa dari kertas yang ditemukan tersebut bahkan memiliki tanda tinta di atasnya, membuktikan bahwa tinta ditemukan jauh lebih awal dari yang diperkirakan sejarawan.

Seiring waktu dalam percobaan pembuatan kertas, digunakan beragam serat yang berbeda, untuk mendapatkan bahan termurah dengan kualitas terbaik pada akhir Dinasti Han (206-220 M).

Dalam prosesnya orang-orang melakukan percobaan dengan mencampur beberapa serat tanaman berbeda, seperti batang rumput, bahan nabati, rami, kulit pohon, dan bahkan kain perca.

Rotan sempat menggantikan kertas rami sampai digantikan oleh serat bambu sebagai bahan baku paling umum dari abad ke-8 Masehi.

Salah satu alasan penggantian rotan adalah karena permintaan kertas begitu besar, sehingga tanaman yang tumbuh lambat hampir musnah di beberapa wilayah di China.

Sementara bambu tumbuh jauh lebih cepat dari pada rami dan merupakan pilihan yang jauh lebih murah.

Di Dinasti Song (960-1279 M), teknik produksi kertas menjadi lebih baik dan bahan baku utamanya sekarang adalah kulit pohon murbei yang direbut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com