ROMA, KOMPAS.com - "Tsunami lava" yang spektakuler mengalir dari gunung berapi Cumbre Vieja La Palma, Kepulauan Canary, yang telah memaksa 300 orang lainnya mengungsi dari rumah mereka.
Gempa berkekuatan 4,5 pada Kamis (14/10/2021) menyebabkan sungai lava baru menyembur dari gunung berapi.
Baca juga: Lava Gunung Berapi di La Palma Menuju Laut, Bahaya Gas Beracun Mengintai Spanyol
Seorang juru bicara Institut Vulkanologi Kepulauan Canary mengatakan ledakan terakhir telah menyebabkan "tsunami lava", yang tertangkap di kamera pada Jumat (15/10/2021) melansir Business Insider.
Video tersebut menunjukkan magma - yang berada pada suhu sekitar 1075 Celcius - dengan viskositas tinggi bergulir ke permukaan La Palma, di mana lebih dari 7,36 kilometer persegi telah terendam oleh lava, menurut Layanan Manajemen Darurat Copernicus Uni Eropa.
Gempa berkekuatan 4,5 adalah yang terkuat yang melanda pulau itu dari 100 yang terjadi dalam 24 jam, menurut Reuters pada Jumat (15/10/2021).
Letusan dimulai pada 19 September, dan lebih dari 7000 orang harus meninggalkan rumah mereka di pulau, yang merupakan rumah bagi 83.000 orang itu.
Baca juga: Inilah Gunung Tinggi di Dunia yang Tak Boleh Didaki
Setelah gempa bumi besar, 300 orang lainnya yang tinggal di antara kota Tazacorte dan La Laguna dievakuasi pada Kamis (14/10/2021), sebagai tindakan pencegahan. Petugas darurat memberi waktu beberapa jam agar penduduk mengumpulkan barang-barang dan hewan peliharaan mereka sebelum harus pergi ke tempat pertemuan.
Hingga saat ini tidak ada korban jiwa. Namun, ada kekhawatiran tentang jumlah belerang yang dihasilkan dari ledakan.
Lava, batuan cair panas yang pecah di permukaan, telah meluap dari gunung berapi Cumbre Vieja selama empat minggu.
Uno de nuestros equipos ha podido filmar hoy un verdadero "tsunami" de lava. Impresionante velocidad y desborde del canal lávico / today one of our crew was able to film a truly lava "tsunami". Amazing speed and overflow of the lava channel. pic.twitter.com/aoKiUSJ2bX
— INVOLCAN (@involcan) October 14, 2021
Melansir BBC pada Minggu (17/10/2021), pihak berwenang mengatakan mereka memperkirakan aliran lahar terus bergerak ke barat laut dari gunung berapi mengikuti aliran dari tiga sungai batuan cair yang menyebar di 1,7 kilometer pulau itu.
Awan cepat beracun, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, telah mencapai Karibia dan negara-negara tetangga Eropa.
Para ilmuwan tidak dapat memprediksi kapan letusan akan berakhir, tulis ahli vulkanologi Robin George Andrews di The Times.
Baca juga: Aktivitas Gunung La Palma Terus Meningkat, Penerbangan Dihentikan, Tiga Kota Evakuasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.