Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Diam-diam Tingkatkan Investasi di Amerika Latin, Saingi AS

Kompas.com - 02/10/2021, 02:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - China diam-diam berusaha untuk meningkatkan perdagangan dan investasinya di wilayah Amerika Latin, meski masih kalah dengan AS.

Saat ini, China telah menjadi yang terdepan dalam menjalin kerja sama di bidang perdagangan dengan wilayah-wilayah besar, seperti Afrika dan beberapa negara di Asia, di mana China berinvestasi langsung di wilayah tersebut.

Menurut para analis, Amerika Latin memiliki potensi perdagangan yang menonjol dibandingkan wilayah sekitar lainnya, dan China telah menanamkan investasinya di sana, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Jumat (1/10/2021).

Mereka mengatakan bahwa kebijakan perdagangan dan investasi pemerintah di wilayah Amerika Latin lebih proteksionis, sementara keterlibatan ekonomi AS kurang mencolok.

Baca juga: China Salurkan Utang dan Hibah Rp 12 kuadriliun ke 165 negara: Pemberi Pinjaman yang Baik atau Lintah Darat?

Data menunjukkan bahwa "China telah menjadi mitra investasi baru untuk Amerika Latin, tetapi tampaknya (kehadiran China) tidak menjadi ancaman langsung bagi investor lama di kawasan itu," kata Pusat Kebijakan Pengembangan Global Universitas Boston dalam sebuah studi awal tahun ini.

Pada Minggu ini (26/2021), sejumlah pejabat pemerintah AS berada di Amerika Latin untuk mencari proyek infrastruktur berkaitan dengan rencana Kelompok negara G7 guna “Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik”.

Rencana proyek infrastruktur G7 tersebut, yang diumumkan pada Juni lalu, dipandang sebagai "pesaing" dari program “Jalur Sutra” China untuk membangun proyek infrastruktur di negara berkembang.

Kelompok negara G7 sendiri terdiri dari negara-negara industri yang kaya dan sangat maju.

Beberapa ekonom telah menyampaikan keprihatinan atas praktik pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah China, dengan mengatakan negara-negara bisa berutang terlalu banyak untuk proyek-proyek besar yang tidak sesuai dengan biayanya.

Baca juga: Negara Miskin Utang ke China Rp 5,5 Kuadriliun, Proyek Infrastruktur Jebakan Terselubung?

Investasi China dalam semua proyek baru di Amerika Latin antara 2005 dan 2009 dari 4 persen naik menjadi 6,8 persen selama periode lima tahunan yang berakhir pada 2019 lalu, menurut kalkulasi database fDi Markets.

Dalam sebuah kasus penting dilaporkan bahwa China mulai berinvestasi di Chili hanya lima tahun yang lalu, dan sekarang menjadi sumber utama investasi asing negara Amerika Selatan tersebut, kata Jorge Heine, mantan duta besar Chili untuk China.

AS bertahan sebagai investor utama kawasan Amerika Latin dengan jumlah sekitar 22 persen dari total sumber asing yang ada.

Konsumen AS bergantung pada Amerika Latin untuk barang-barang pertanian, sementara Meksiko, negara terpadat kedua di kawasan itu, menganggap Amerika sebagai investor langsung terbesarnya.

Baca juga: Terancam Gagal Bayar, AS Rupanya Utang ke China Rp 15.256 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com