Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Gagal Bayar, AS Rupanya Utang ke China Rp 15.256 Triliun

Kompas.com - 27/09/2021, 06:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) terancam gagal membayar utangnya pada Oktober. Washington terlilit utang lebih dari 28 triliun dollar AS atau melampaui Rp 400.000 triliun.

Jika benar-benar gagal membayar utang, bahaya besar mengintai “Negeri Paman Sam”. Padahal, perekonomian AS sedang berupaya pulih dari Covid-19.

Perusahaan jasa keuangan Moody's Analytics memperingatkan bahwa jika AS gagal membayar utang, negara tersebut terancam jatuh ke jurang resesi.

Baca juga: AS Terancam Tak Bisa Bayar Utang Rp 400.000 Triliun, Bahaya Besar Mengintai

Bahkan, perusahaan tersebut memperingatkan resesi yang dialami AS kali ini bakal lebih mengerikan dibandingkan Great Recession.

Sebenarnya, dari mana AS mendapatkan utang? Melansir Investopedia, sekitar seperempat utang AS berasal dari utang intrapemerintah.

Utang intrapemerintah adalah utang Pemerintah AS kepada badan-badan federal lainnya.

Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Menkeu Minta Bantuan Perusahaan Besar

Sisanya adalah utang publik, di mana pemerintah asing dan investor memegang sekitar 30 persen dari utang publik.

Salah satu pemerintah asing yang memberi utang dalam jumlah besar kepada AS adalah China. Beijing adalah negara terbesar kedua di dunia yang memberi pinjaman kepada AS.

Melansir Investopedia, China memiliki treasury (surat utang atau obligasi) senilai 1,07 triliun dollar AS atau sekitar Rp 15.256 triliun pada April 2020.

Baca juga: Pria Ini Bakar Mobil Bentley agar Dapat Uang Asuransi untuk Bayar Utang Rp 1,7 Miliar

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com