Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Indonesia di Australia Ini Bersyukur Sudah Divaksin Sebelum Tertular Covid-19

Kompas.com - 01/10/2021, 23:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang ibu tiga anak yang sedang mengandung anak keempat saat tertular Covid-19 merasa bersyukur karena telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin.

Asmawati (bukan nama sebenarnya) yang sedang berada dalam 26 minggu kehamilannya mengalami kesulitan bernapas dan suhu tubuh tinggi pada 9 September.

Dia dilarikan ke Dandenong Hospital di sebelah tenggara Melbourne sekitar pukul 4 sore, namun kemudian dibawa ke unit gawat darurat pada rumah sakit Monash Medical Centre (MMC).

Baca juga: 2 Riset Covid-19, Salah Satunya Ibu Hamil yang Divaksin mRNA Menurunkan Antibodi ke Bayi

"Saya segera dirawat di ruang isolasi darurat, dan berada di sana sampai pukul 3 pagi keesokan hari," katanya.

Asmawati (31 tahun), yang tidak mau menggunakan nama aslinya karena takut mendapat serangan dari kelompok anti-vaksin di Australia, telah menerima dosis pertama Pfizer pada 1 September, hanya beberapa hari sebelum dia tertular varian Delta.

"Untungnya saya telah divaksinasi," ujar Asmawati kepada ABC Indonesia. "Vaksin itu... mencegah virus memperburuk kondisi saya," katanya.

Ketika kondisinya mulai agak membaik, dia merekam kondisinya saat dirawat di rumah sakit untuk anak-anak dan suaminya yang berada di rumah dan tak bisa membesuk.

"Saya sempat melihat seorang ibu dan anaknya dalam kondisi yang jauh lebih buruk, dan seorang perawat menjelaskan bahwa keduanya belum divaksinasi," katanya.

"Di ruang perawatan khusus Covid, sangat jelas kelihatan siapa yang belum divaksin. Dari cara batuknya saja bisa ketahuan. Biasanya kondisi mereka sangat jauh lebih buruk,” kata Asmawati.

Baca juga: 147 Ibu Hamil di Kalsel Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi, 7 Meninggal Dunia

Mendorong ibu hamil lainnya untuk divaksin

Video rekaman Asmawati ini kemudian dibagikan ke grup pertemanan WhatsApp warga Indonesia di Melbourne, untuk mendorong ibu hamil lainnya divaksinasi.

Athirah Basalamah (37 tahun) menonton video tersebut dan memutuskan untuk mendapatkan dosis pertama vaksin Pfizer di pusat komunitas daerah Broadmeadows di pinggiran kota Melbourne pada 23 September.

"Saya menangis saat menonton videonya karena saya bisa merasakan, saya sendiri sedang hamil anak kedua," katanya.

"Jujur saja ya, sebelumnya saya bukan hanya ragu untuk divaksinasi karena saya hamil, tetapi saya juga menentang vaksin," kata Athirah.

Sekarang, katanya, dia malah tidak sabar lagi menantikan dosis kedua pada 15 Oktober, mengingat kasus Covid-19 di negara bagian Victoria yang terus meningkat.

Faktor lain yang turut mempengaruhi keputusannya untuk bersedia divaksin adalah pengalaman keluarganya di Indonesia, saat menghadapi peningkatan kasus Delta pada Juli dan Agustus lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com