Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Tekanan Kaum Progresif, Demokrat Hapus Pendanaan Iron Dome Israel Rp 14,2 Triliun

Kompas.com - 22/09/2021, 18:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Demokrat dilaporkan menghapus pendanaan sistem rudal Iron Dome milik Israel Rp 14,2 triliun, setelah ditekan politisi progresif mereka.

Sumber Kongres AS mengungkapkan, bantuan kepada Tel Aviv akan tetap diajukam, namun untuk sistem anggaran berikutnya.

Dilansir Times of Israel Rabu (22/9/2021), sistem pertahanan tersebut akan diajukan pada UU Kelayakan Pertahanan 2022.

Baca juga: Korea Selatan Akan Kembangkan Sistem Pertahanan Seperti Iron Dome Milik Israel

Klausul memasukkan bantuan 1 miliar dollar AS untuk mengisi kembali rudal pencegah Kubah Besi menjadi isu panas di Kongres AS.

Dengan Iron Dome, Israel bisa melindungi kota-kotanya dari serangan Hamas di Jalur Gaza maupun kelompok milisi lain.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi hanya mempunyai waktu sampai 30 September untuk mengesahkan bujet itu, yang bisa mendanai AS hingga Desember.

Karena itu, dia tidak boleh kehilangan dukungan sekelompok politisi progresif Demokrat, karena UU mereka tidak didukung oposisi dari Republik.

Pelosi sebenarnya sudah mengharapkan dukungan oposisi lewat pengajuan pendanaan Kubah Besi, namun harapannya meleset.

Adalah Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) dan Betty McCollum yang mendesak Pelosi untuk menghapuskan bantuan tersebut.

Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Gedung Tempat Al Jazeera Berkantor untuk Kacaukan Iron Dome

Rekan mereka, Rashida Tlaib, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Pramila Jayapal mengancam akan menolak rancangan bujetnya jika bantuan kepada Tel Aviv dimasukkan.

Anggota DPR AS dari New York, Jamaal Bowman, berujar usulan mengenai Kubah Besi dimasukkan di menit-menit akhir tanpa didahului pembahasan.

"Ini bukan tentang Israel. Sekali lagi, ini tentang kepemimpinan. Memberikan usulan dan mengharapkan kami memutuskannya dalam lima menit," kata dia heran.

Sumber Kongres menjelaskan, pendanaan tersebut dimasukkan ke UU yang tidak berkaitan untuk menjaga pemerintahan tetap kondusif.

Baca juga: Setelah Hamas-Israel Gencatan Senjata, Joe Biden Janji Pasok Iron Dome ke Tel Aviv

Politisi Demokrat lain seperti Josh Gottheimer (New Jersey) juga menyuarakan kekecewaannya atas manuver AOC cs.

Dia menegaskan seharusnya AS berpihak kepada sekutu tradisional mereka, karena sistem itu melindungi Israel dari serangan musuh.

"Iron Dome adalag sistem pertahanan untuk melindungi rakyat sipil. Harus diperbarui karena ribuan roket ditembakkan oleh teroris Hamas. Pertimbangkan usulan saya ini untuk melawannya," ujar dia.

Brad Schneider dari Illinois menyatakan, dia memastikan usulan pendanaan terhadap Kubah Besi akan terealisasi tahun ini.

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Senjata Israel untuk Melawan Roket Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com