BEIJING, KOMPAS.com - Keributan itu lebih dari sekadar tiupan angin. Bukan deru udara biasa. Melainkan apa yang dinamakan badai pasir.
Badai pasir besar melanda China pada Juli 2021 lalu.
Ini membuat kota kuno Jalur Sutra Dunhuang di barat laut China dalam malapetaka.
Seperti diberitakan Kompas.com, badai pasir itu menyapu dinding bangunan tinggi hingga sekitar 100 meter.
Bangunan tinggi di Provinsi Gansu di tepi Gurun Gobi, tersapu ganasnya badai.
Baca juga: Badai Pasir Setinggi 100 Meter Melanda China
Badai pasir China juga membuat langit menjadi berwarna kuning dan mengurangi jarak pandang hingga kurang dari 5 meter di beberapa area.
Melansir ABC News (27/7/2021), polisi lalu lintas setempat segera memberlakukan kontrol gerbang tol.
Mereka mengarahkan kendaraan yang terdampak badai pasir untuk meninggalkan jalan tol dan berhenti di rest area.
Baca juga: Badai Pasir Terbesar dalam Satu Dekade Melanda Beijing, 6 Tewas dan Lebih dari 80 Hilang
Badai pasir China ini memang sempat membuat lalu lintas macet.
Lebih dari 400 penerbangan dari dua bandara utama ibu kota juga sempat dibatalkan.
Beijing memang menghadapi badai pasir reguler pada Maret dan April.
Di samping karena dekat dengan Gurun Gobi, juga karena efek deforestasi dan erosi tanah di seluruh China utara.
Baca juga: [HOAKS] Narasi Foto Masjid Berusia 8 Abad di Aljazair Muncul Usai Badai Pasir
Sejauh ini, China berusaha menanam pohon sekitar wilayah itu sebagai "tembok hijau besar" dalam upaya untuk menghalau debu yang masuk.
Negara komunis ini juga telah mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat.
Tindakan tersebut telah mengurangi intensitas badai pasir, tetapi perluasan kota dan industri telah memberikan tekanan konstan pada lingkungan di seluruh China.
Dunhuang sebelumnya pernah menjadi garnisun perbatasan di Jalur Sutra yang sekarang dikenal dengan Gua Mogao, sebuah kompleks dengan 492 gua yang dihiasi dengan patung-patung Buddha dan lukisan dinding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.