MARSEILLE, KOMPAS.com - International Union for the Conservation of Nature (IUCN) pada Sabtu (4/9/2021) menyatakan, komodo terancam punah sehingga masuk Daftar Merah.
Habitat komodo menyusut akibat pulau yang dihuninya mengecil karena naiknya air laut, juga ekspansi manusia di luar kawasan lindungnya.
Komodo hanya ditemukan di Taman Nasional Komodo Indonesia yang terdaftar sebagai Warisan Dunia dan wilayah Flores di dekatnya.
Baca juga: Laporan IUCN Terbaru, Perubahan Iklim Mengancam Kehidupan Komodo
Spesies kadal hidup terbesar di dunia ini semakin terancam oleh dampak perubahan iklim, kata IUCN.
Naiknya permukaan air laut juga diperkirakan akan menyusutkan habitat kecilnya setidaknya 30 persen selama 45 tahun ke depan.
Di luar kawasan lindungnya, penyusutan habitat juga dipengaruhi ekspansi manusia.
"Gagasan bahwa hewan prasejarah ini bergerak satu langkah lebih dekat ke kepunahan sebagian karena perubahan iklim sangat menakutkan," kata Andrew Terry, Direktur Konservasi di Zoological Society of London, dikutip dari AFP.
Sementara itu, survei hiu dan pari paling komprehensif yang pernah dilakukan, mengungkapkan bahwa 37 persen dari 1.200 spesies yang dievaluasi sekarang diklasifikasikan sebagai terancam punah secara langsung, baik itu rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah.
Jumlah itu sepertiga lebih banyak yang berisiko daripada hanya tujuh tahun lalu, kata Profesor Universitas Simon Fraser, Nicholas Dulvy, penulis utama studi yang diterbitkan pada Senin (30/8/2021) yang mendukung penilaian Daftar Merah.