EDINBURGH, KOMPAS.com - Penelitian untuk lembaga think-tank IPPR Skotlandia menemukan 80 persen orang percaya memotong jumlah hari kerja mereka di tempat kerja tanpa kehilangan gaji, akan bermanfaat bagi kesejahteraan.
Dilansir Independent, survei tersebut juga menemukan bahwa 88 orang akan bersedia mengambil bagian dalam skema uji coba yang dibuat oleh para menteri.
Sekitar 2.203 orang berusia antara 16 dan 65 pun sudah diteliti.
Baca juga: Agar Sukses Mencari Kerja, Fresh Graduate Perhatikan 3 Hal Ini
Dua pertiga responden atau 65 persennya, mengatakan bahwa mereka percaya minggu kerja yang lebih pendek dapat meningkatkan produktivitas Skotlandia.
Percontohan sedang disiapkan menyusul perubahan dalam praktik kerja yang disebabkan pandemi virus corona.
SNP pun telah menjanjikan dana 10 juta euro untuk perusahaan yang melakukan uji coba selama empat hari seminggu.
Tetapi IPPR Scotland mengatakan pemerintah Skotlandia harus memperluas skema tersebut untuk memasukkan lebih banyak sektor ekonomi.
Baca juga: 4 Inspirasi Ruang Kerja yang Nyaman dan Menarik
Ini membuat orang-orang di pekerjaan berbasis non-kantor, pekerja shift, dan karyawan paruh waktu dapat mengambil bagian.
Lembaga think-tank tersebut berpendapat bahwa skema uji coba mungkin tidak menguji dengan benar dampak dari peralihan semacam itu.
Ini terkecuali jika sektor-sektor yang dibayar lebih rendah dimasukkan dalam percontohan, bersama dengan mereka yang mungkin merasa lebih sulit untuk beralih ke empat hari seminggu.
Baca juga: Simak, Begini Tips Buat Resume Lamaran Kerja untuk Fresh Graduate
Rachel Statham, seorang peneliti senior di IPPR Skotlandia, mengatakan bahwa kebijakan kerja empat hari seminggu bisa timbulkan dampak positif.
"Langkah Pemerintah Skotlandia sudah benar untuk menguji coba empat hari kerja dalam seminggu."
"Bukti hari ini menunjukkan bahwa itu adalah kebijakan dengan dukungan publik yang luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Pengadilan Tinggi China Kecam Budaya Kerja 996, Apa Itu?
Statham juga berpendapat hal itu bisa menjadi langkah positif untuk membangun ekonomi yang dirancang untuk kesejahteraan.
"Tetapi, setiap transisi yang berhasil pasca-Covid-19 harus mencakup semua jenis tempat kerja, dan semua jenis pekerjaan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.