Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quan Hongchan, Atlet Loncat Indah Usia 14 Tahun Asal China Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 06/08/2021, 16:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Gadis 14 tahun asal China, Quan Hongchan menjadi menyabet medali emas dengan skor hampir sempurna dalam cabang olahraga loncat indah di Olimpiade Tokyo 2020 pada Kamis (5/8/2021).

Melansir The Straits Times pada Kamis (5/8/2021), Quan melakukan debut internasional yang baik di Tokyo Aquatics Centre.

Quan yang baru berusia 14 tahun pada Maret, merupakan atlet termuda yang mewakili China di Olimpiade Tokyo, tetapi dia berhasil menyelesaikan lontacan 10 meter putri dengan skor 10 dari ketujuh juri pada ronde kedua dan keempat.

Baca juga: Trump Juluki Timnas Putri AS Wokester karena Gagal Juara di Olimpiade Tokyo

Quan melompat dengan postur sempurna dan gerakan tajam saat dia melompat dari papan kolam renang, disebut dalam NBC Olympics ia terlihat seperti seorang penyelam veteran di usia 14 tahun.

Di akhir penampilannya disambut sorak-sorai atlet loncat indah China lainnya dengan mengibarkan bendera negara, seperti Shi Tingmao, atlet loncat indah papan 3 meter putri, dan Xie Siyi, atlet loncat indah papan 3 meter putra.

Quan yang memiliki tinggi 143 cm, terlihat imut menerima medali emas di podium.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020: Para Tunawisma Disembunyikan demi Citra Kota Bersih Jepang

Quan mencetak total skor 466,20, menjadi wanita termuda kedua yang meraih emas di ajang loncat indah internasional.

Sebelumnya, rekan senegaranya Fu Mingxia memenangkan medali emas di usia 13 tahun di Olimpiade Barcelona pada 1992.

Disebutkan oleh NBC Olympics, juara muda Olimpiade internasional ini berusaha berprestasi dalam cabang olahraga loncat indah sebagai cara untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang memiliki penyakit yang membutuhkan perawatan sepanjang tahun.

Baca juga: Cerita Atlet Loncat Indah Dapat Nilai 0,0 di Olimpiade Tokyo: Saya Takut Cedera

Quan mengatakan bahwa orang tuanya berpesan, “Mengatakan kepada saya untuk tidak gugup, bahwa tidak masalah jika saya mendapatkan medali atau tidak, tetapi tetaplah menjadi diri saya sendiri”.

"Kata-kata itu sangat membantu saya," ujar Quan, mengatakan dia berencana untuk makan latiao, street food China yang populer, untuk merayakan malam ini.

Quan mengungkapkan dia sangat emosional, "Saya merasa semua usaha saya terbayar."

"Bahkan kalau saya tidak juara, medali perak sangat berarti bagi saya," ungkapnya.

Baca juga: Atlet Australia Diselidiki karena Mabuk dan Ciptakan Kekacauan dalam Penerbangan Pulang dari Olimpiade Tokyo 2020

Melissa Wu dari Australia (29 tahun), peraih perunggu dengan skor 371,40 dalam rival Quan, mengatakan dia sangat bangga pada dirinya sendiri dan mengagumi para atlet loncat indah China tersebut.

“Mereka luar biasa untuk ditonton dan saya selalu mengagumi semua penyelam China," ujar Wu.

“Saya benar-benar mencoba untuk meniru etos kerja mereka dan saya sangat senang bahwa mereka juga memiliki kinerja yang sangat baik hari ini,” imbuhnya.

China menyabet medali emas di semua cabang loncat indah sejak Olimpiade Beijing 2008.

Baca juga: Kisah Persahabatan di Olimpiade Tokyo, Atlet Inggris Rajutkan Kardigan untuk Peloncat Indah Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com