Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo 2020: Para Tunawisma Disembunyikan demi Citra Kota Bersih Jepang

Kompas.com - 06/08/2021, 05:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

TOKYO, KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang memiliki sisi gelap tentang para tunawisma yang putus asa setelah diusir demi membuat citra kota bersih di mata dunia.

Ratusan tunawisma di pusat kota Tokyo dipaksa menyingkir selama pertandingan bergengsi dunia berlangsung.

"Pemerintah ingin kami pergi agar tidak terlihat," kata tunawisma Tetsuo Ogawa, seperti yang Kompas.com lansir dari BBC Indonesia pada Jumat (30/7/2021).

Ogawa menjadi tunawisma selama hampir 20 tahun. Dia memprotes perlakuan yang tidak adil terhadap tunawisma.

Baca juga: Cerita Atlet Loncat Indah Dapat Nilai 0,0 di Olimpiade Tokyo: Saya Takut Cedera

Sejak Jepang terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2013, pemerintah bersikap keras terhadap tunawisma.

Taman-taman kota ditutup saat malam dan lampu dinyalakan demi mencegah para tunawisma masuk. Tenda tunawisma di sekitar stasiun kereta dan lokasi Olimpiade disingkirkan.

Ogawa mengatakan tahu para tunawisma terpaksa diusir karena pembangunan stadion Olimpiade, tetapi ia dan para tunawisma lainnya bingung harus pindah ke mana.

"Kami tidak tahu di mana kami akan tinggal dan tidur," ucapnya.

Otoritas Jepang mengancam akan menyita barang-barang mereka jika tidak segera pindah dari lokasi Olimpiade, kata Ogawa. Sehingga, mau tidak mau mereka pergi dari lokasi itu dengan saling membantu memindahkan barang.

Baca juga: Atlet Australia Diselidiki karena Mabuk dan Ciptakan Kekacauan dalam Penerbangan Pulang dari Olimpiade Tokyo 2020


"Para tunawisma sudah putus asa," ungkap Ogawa yang memimpin demo para tunawisma untuk menuntut keadilan.

Osamu Yamada, tunawisma berusia 62 tahun yang biasa tidur di belakang stadion Olimpiade, pasrah ketika semua barangnya dipasang tanda pengusiran oleh otoritas Jepang.

"Kini saya dalam masalah," ucapnya singkat menghadapi nasib.

Sejumlah aktivis berusaha membantu para tunawisma mendapatkan keadilan hidup dan tanggung jawab yang layak dari pihak berwenang, tetapi pihak yang berkepentingan hanya bersikukuh mengusir para tunawisma.

"Saya harap Olimpiade ini tidak ada," harap pria tua ini yang telah empat kali mengalami diusir karena Olimpiade, dan Olimpiade Tokyo 2020 adalah yang terkini ia alami.

Baca juga: Kisah Persahabatan di Olimpiade Tokyo, Atlet Inggris Rajutkan Kardigan untuk Peloncat Indah Malaysia

Di malam itu, Yamada akhirnya menemukan tempat untuk tidur, tidak jauh dari stadion Olimpiade. Berlindung di bawah jembatan karena hujan deras. 

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com