TOKYO, KOMPAS.com - Sedikitnya dua orang tewas dan sekitar 20 orang hilang setelah tanah longsor melanda kota tepi laut sekitar 60 mil barat daya Tokyo, menyapu rumah-rumah di tengah musim hujan Jepang.
Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan tanah longsor hitam yang kuat menghantam lereng gunung, melanda rumah dan infrastruktur saat penduduk setempat menyaksikan dengan ngeri.
Baca juga: Usai Hujan Lebat, Tanah Longsor Melanda Jepang, 19 Orang Hilang
Tanah longsor raksasa di Atami, prefektur Shizuoka, terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Sebelumnya sebagian wilayah tersebut diguyur hujan deras.
Seorang pejabat kota Atami mengonfirmasi kepada CNN bahwa dua wanita tewas dalam tanah longsor.
“Polisi dan petugas pemadam kebakaran sedang mencari korban hilang. Pencarian dihentikan saat malam dan akan dilanjutkan pada Minggu pagi (4/7/2021),” kata seorang pejabat kota Atami.
Pejabat itu menambahkan bahwa 150 anggota Pasukan Bela Diri Jepang telah tiba di kota Atami untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
Sakae Saito, walikota kota Atami, mengatakan kepada wartawan bahwa hingga 100 hingga 300 rumah tangga terkena dampak tanah longsor pada Sabtu (3/7/2021).
Mulai pukul 2 siang waktu setempat, sekitar 2.830 rumah tangga di kota itu mati listrik, menurut Tokyo Electric Power Company.
Pemerintah telah membentuk satuan tugas untuk menanggapi bencana dan mengumpulkan informasi saat hujan lebat melanda daerah di sepanjang pantai Pasifik di Jepang tengah dan timur.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan belasungkawa kepada para korban tanah longsor.
Dia menekankan bahwa anggota polisi, dinas pemadam kebakaran, Penjaga Pantai Jepang, dan Pasukan Bela Diri Jepang melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa, menyelamatkan orang, dan membantu evakuasi.
#BREAKING: There are fears for at least 19 people currently missing after a mudslide hit homes in Atami, Japan, west of Tokyo.
Rescue workers are currently underway to search for the missing people . pic.twitter.com/WP1qxtqLdN
— 10 News First (@10NewsFirst) July 3, 2021
Baca juga: Kondisi Fukushima Usai Diguncang Gempa Jepang 7,3 Magnitudo, Atap Stasiun Bocor dan Tanah Longsor
Heita Kawakatsu, Gubernur Prefektur Shizuoka, menyatakan "simpati terdalamnya" kepada mereka yang terkena dampak tanah longsor dan kepada "mereka yang terpaksa mengungsi," katanya dalam konferensi pers Sabtu (3/7/2021).
Kawakatsu memperingatkan bahwa lebih banyak hujan diperkirakan akan turun. Warga diminta harus waspada terhadap tanah longsor lebih lanjut.
“Ada banyak tempat yang tanahnya gembur, jadi tolong evakuasi dari tempat berbahaya, dengarkan informasi dari kota dan kota, dan pastikan Anda dan keluarga aman,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan pesan dukungan kepada pemerintah Jepang di Twitter pada Sabtu (3/7/2021).