Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Terbaru Sebut Memukul Anak Punya Dampak Serius, Apa Saja?

Kompas.com - 30/06/2021, 10:19 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

AUSTIN, KOMPAS.com - "Dari Sumeria ke Mesir ke Cina, dari India kuno ke Amerika pra-Columbus, dari Athena ke Roma, anak-anak selalu dipukul," tulis Olivier Maurel, seorang pensiunan penulis dan guru di Perancis.

"Praktik memukul anak, tampaknya universal dalam sejarah," tambahnya.

Tulisan Maurel yang menyebut bahwa memukul anak demi mendisiplinkan mereka sudah jadi budaya, agaknya pelan-pelan harus dipikirkan ulang.

Baru-baru ini, Jurnal Lancet yang dikutip CNN, mengungkapkan bahwa hukuman fisik secara keilmuan tidak meningkatkan perilaku positif atau kompetensi sosial anak dari waktu ke waktu.

Baca juga: Waspada, Memukul Anak Ganggu Perkembangan Otaknya

Kesimpulan ini didapat dari tinjauan terhadap 69 penelitian dari AS, Kanada, Cina, Kolombia, Yunani, Jepang, Swiss, Turki, dan Inggris.

Hukuman fisik seperti memukul, disebut "berbahaya bagi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak."

Penulis senior Elizabeth Gershoff, yang juga seorang profesor dalam perkembangan manusia dan ilmu keluarga di The University of Texas di Austin, menegaskan hal itu.

"Orang tua memukul anak-anak mereka karena mereka pikir hal itu akan memperbaiki perilaku mereka," kata Gershoff.

"Sayangnya bagi orang tua yang memukul, penelitian kami menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa hukuman fisik tersebut tidak memperbaiki perilaku anak-anak dan malah memperburuknya."

Baca juga: Kak Seto: Sekarang Bukan Zamannya Orangtua Memukul Anak...

Dalam banyak penelitian, anak-anak lebih banyak bertingkah setelah hukuman pukul.

Dalam hubungan, kekerasan selalu dapat menyebabkan rantai kekerasan lainnya.

Semua jenis kekerasan fisik, seperti memukul dengan benda, menampar wajah, melempar, menghajar, meninju, menendang, sebaiknya dihindari.

Hal ekstrem lain seperti mencuci mulut anak dengan sabun, melempar, mencekik, membakar; menyundut rokok, dan mengancam dengan pisau atau pistol, juga sebaiknya tak dilakukan.

Baca juga: 80 Persen Orangtua Pernah Memukul Anak, Ini Efeknya!

Beberapa penelitian dalam tinjauan menemukan hasil yang beragam. Mereka melihat beberapa efek positif dan negatif yang terkait dengan hukuman fisik.

Tapi sebagian besar penelitian menunjukkan dampak negatif yang signifikan dari semua tindakan fisik.

13 dari 19 studi independen, menunjukkan bahwa pemukulan dan bentuk hukuman anak lainnya menciptakan lebih banyak perilaku bermasalah eksternal dari waktu ke waktu.

"Anak akan mengalami eningkatan agresi, peningkatan perilaku antisosial, dan peningkatan perilaku mengganggu di sekolah," ujar Gershoff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com