Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pakistan yang Tolak Vaksin Corona Ponselnya Diblokir, PNS Tak Digaji

Kompas.com - 14/06/2021, 11:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LAHORE, KOMPAS.com - Sebuah provinsi di Pakistan pada Jumat (11/6/2021) mengatakan, akan memblokir ponsel orang-orang yang menolak vaksin Covid-19.

Ini adalah hukuman terbaru bagi orang-orang penolak vaksin virus corona di Pakistan, negara yang baru sebagian kecil populasi sudah divaksin.

Hukuman ini diwacanakan setelah provinsi Sindh menyatakan, PNS di sana yang menolak vaksin corona tidak akan digaji mulai Juli.

Baca juga: Pakistan Olah Vaksin CanSinoBio asal China, Dinamai PakVac

"Awalnya ini cuma proposal, tetapi orang-orang sangat ragu divaksinasi jadi keputusan dibuat," kata Hammad Raza, juru bicara Departemen Kesehatan Primer Punjab, dikutip dari AFP.

Dia melanjutkan, badan telekomunikasi negara yang akan memutuskan bagaimana penerapan hukuman tersebut.

Vaksinasi nasional di Pakistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan lebih dari 200.000 dosis disuntikkan hampir setiap hari.

Namun itu belum seberapa karena jumlah populasi Pakistan mencapai 220 juta jiwa.

Sampai berita ini diunggah hampir 10,5 juta dosis telah disuntikkan. China memasok sebagian besar vaksin Covid-19 di Pakistan.

Akan tetapi beredar kekhawatiran tentang efek samping dari vaksin virus corona, ditambah misinformasi dapat menyebabkan kemandulan atau kematian dalam dua tahun.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Pakistan, 30 Orang Tewas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com