Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Vaksin Moderna 96 Persen Efektif untuk Remaja Usia 12-17 Tahun

Kompas.com - 07/05/2021, 06:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Moderna pada Kamis (6/5/2021) mengatakan, vaksin Covid-19 mereka 96 persen efektif di kalangan remaja usia 12-17 tahun, menurut hasil uji klinis pertamanya.

Sebanyak dua pertiga dari 3.235 peserta dalam uji coba di Amerika Serikat disuntik vaksin virus corona dan sepertiga lainnya diberi plasebo.

Studi tersebut menunjukkan kemanjuran vaksin terhadap Covid-19 sebesar 96 persen.

Baca juga: Suntikan Ketiga Vaksin Moderna Tingkatkan Kekebalan terhadap Varian Baru

mRNA-1273 secara umum dapat ditoleransi dengan baik tanpa adanya masalah keamanan serius yang terindentifikasi hingga saat ini, kata Moderna.

Uji coba itu mendeteksi 12 kasus virus corona dalam 14 hari setelah suntikan pertama.

Peserta lalu ditindaklanjuti rata-rata 35 hari setelah suntikan kedua.

Perusahaan farmasi tersebut mengatakan, setiap efek samping bisa berupa ringan, sedang, atau berat. Paling umum adalah nyeri di tempat suntikan.

Pada suntikan kedua efek sampingnya termasuk sakit kepala, kelelahan, mialgia, dan menggigil, serupa yang diamati pada orang dewasa setelah divaksin.

Baca juga: Pria Ini Terima Vaksin Moderna di Dosis Pertama, dan Vaksin Pfizer di Dosis Kedua

"Tidak ada masalah keamanan serius yang teridentifikasi hingga saat ini," kata Moderna.

Moderna melanjutkan, saat ini sedang dalam diskusi dengan regulator tentang potensi amendemen untuk mengesahkan vaksin bagi kelompok usia ini.

Saat ini vaksin Moderna hanya disertifikasi untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas di negara-negara yang telah menyetujuinya.

Pfizer-BioNTech telah mengajukan permohonan otorisasi vaksin mereka sendiri untuk anak usia 12-15 tahun di Amerika Serikat dan Eropa.

Pada Rabu (5/5/2021) Kanada menjadi negara pertama yang mengotorisasi vaksin Pfizer untuk kelompok usia ini.

Baca juga: Vaksin Pfizer Mungkin Perlu Dosis Ketiga, Vaksinasi Tiap Tahun

AFP melaporkan, vaksinasi remaja adalah langkah selanjutnya dalam kampanye untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Moderna juga memulai uji coba vaksinnya pada anak usia 6 bulan hingga 11 tahun pada Maret lalu.

Sementara itu Pfizer-BioNTech pada Selasa (4/5/2021) mengumumkan, mereka berharap bisa mengajukan otorisasi darurat bagi vaksin mereka untuk anak-anak usia 2-11 tahun pada September di AS.

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, perusahaannya dapat mengajukan izin untuk memvaksinasi anak0anak berusia 6 bulan-2 tahun pada kuartal keempat.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com