Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Air Es di Atas Rp 3.500, 84 Warung dan Restoran Disidak Polisi

Kompas.com - 12/04/2021, 18:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Malaysia (KPDNHEP), merilis daftar 84 warung dan restoran yang menjual air es seharga lebih dari 1 ringgit (Rp 3.500).

Melansir Berita Harian, Wakil Menteri KPDNHEP Datuk Rosol Wahid menegaskan, Kelantan mencatat jumlah kasus terbanyak yakni 14.

Kemudian dikutip dari World of Buzz pada Minggu (11/4/2021), berikut adalah rincian jumlah kasus yang melanggar aturan tersebut per negara bagian.

Baca juga: Video Viral Kucing BAB Saat Majikannya Lamaran lalu Kabur dan Hilang

  • Selangor: 12 kasus
  • Sabah: 8 kasus
  • Sarawak: 8 kasus
  • Johor: 8 kasus
  • Pahang: 7 kasus
  • Terengganu: 6 kasus

Kedah dan Putrajaya adalah salah dua negara bagian atau wilayah yang tidak memiliki kasus pelanggaran harga air es ini, imbuh Rosol.

"Operasi ini dilakukan di restoran mewah, reguler, cepat saji, waralaba, dan warung selama sembilan hari mulai 7 April, menyusul adanya keluhan tentang mahalnya harga air es yang dikenakan oleh penjual," terang Rosol.

"Penegak KPDNHEP akan melanjutkan operasi ini dalam waktu lima hari untuk memastikan hak konsumen dijunjung," tegasnya.

Diungkap juga bahwa harga air es tidak boleh lebih dari 30 sen Malaysia (Rp 1.000), tetapi ada tempat makan yang menjual lebih dari 1 ringgit (Rp 3.500).

Baca juga: Wanita Ini Kaget, Istri Anaknya Ternyata adalah Putrinya yang Lama Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com