GESR SUEZ, KOMPAS.com - Media pemerintah Mesir Al Ahram pada Minggu (28/3/2021) melaporkan, 25 orang tewas akibat gedung 10 lantai yang ambruk di Kairo, Sabtu (27/3/2021).
Al Ahram melanjutkan, jumlah korban luka-luka dalam insiden di distrik Gesr Suez mencapai 75 orang.
Tim penyelamat terus membersihkan puing-puing pada Minggu, kata sumber keamanan dikutip dari AFP.
Baca juga: Restoran Ambruk di China Saat Pesta Ulang Tahun, Korban Tewas Naik Jadi 29 Orang
Al Ahram mengutip laporan lokal yang mengeklaim bahwa empat lantai bangunan itu ditambahkan secara ilegal.
Gubernur Kairo Khaled Abdel Aal mengunjungi TKP pada Sabtu, dan memerintahkan tim ahli dibentuk untuk memeriksa bangunan di dekatnya dari kerusakan.
Di Mesir terjadi beberapa bangunan ambruk yang berujung kematian, serta kebakaran industri dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak bangunan rusak karena pembangunnya tidak menaati aturan keselamatan dan perencanaan konstruksi.
Pengembang bahkan sering menambahkan lantai pada fondasi yang tidak dirancang untuk menopang demi meningkatkan keuntungan.
Baca juga: Video Detik-detik Crane Ambruk Ditabrak Kapal Kontainer Terbesar di Dunia
Insiden pada Sabtu pekan lalu terjadi setelah kecelakaan kereta api di Provinsi Sohag yang menewaskan 19 orang dan melukai 180 lainnya.
Itu adalah kejadian terbaru dari serangkaian tabrakan mematikan yang umumnya dikaitkan dengan infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk.
Juga pada Sabtu, terjadi kebakaran di toko-toko lawas dekat stasiun kereta api kota Zagazig, Provinsi Sharqia, tetapi tanpa korban jiwa.
Mesir sebagai negara terpadat di Arab mulai dilanda berbagai bencana sejak Selasa (23/3/2021) ketika kapal Ever Given terjebak di Terusan Suez.
Baca juga: Fakta Baru Terusan Suez Macet, Kapal Ever Given Bukan Terseret Angin
Akibat Terusan Suez macet yang sekarang memasuki hari keenam, lebih dari 300 kapal kargo mengantre masuk di kedua ujung kanal sepanjang 193 kilometer itu.
Dampak dari Terusan Suez ditutup adalah kerugian jutaan dollar AS setiap hari bagi Mesir, yang bergantung pada pendapatan kanal itu.
Perusahaan-perusahaan perkapalan sedang berpikir untuk memutar ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Rute itu lebih lama dan mahal untuk melakukan perjalanan antara Asia dan Eropa.
Baca juga: Terusan Suez: Begini Skenario yang Mungkin Diambil untuk Bebaskan Ever Given
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.