Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Kapal Ever Given Gagal pada Hari Keempat Terusan Suez Macet

Kompas.com - 27/03/2021, 09:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SUEZ, KOMPAS.com - Upaya untuk membebaskan kapal Ever Given agar bisa kembali berlayar, gagal pada hari keempat Terusan Suez macet, Jumat (26/3/2021).

Akibat Terusan Suez macet, banyak perusahaan pelayaran memerintahkan kapalnya mengubah rute untuk memutar dari jalur pintas tersebut.

Kapal Ever Given atau kapal Evergreen sesuai nama operatornya, yang panjangnya 400 meter, selebar 59 meter, serta berbobot 200.000 ton, terjepit secara diagonal sejak Selasa (23/3/2021), dan membuat Terusan Suez ditutup.

Baca juga: Terusan Suez Masih Macet, Banyak Kapal Kontainer Terjebak, Ini Dampaknya ke Depan

"Upaya lain untuk membebaskan kapal itu hari ini... gagal," kata Berhard Schulte Shipmanagement (BSM) yang berbasis di Singapura, dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Terusan Suez macet menimbulkan antrean panjang. Lebih dari 200 kapal di kedua ujung kanal sepanjang 193 kilometer itu tak bisa masuk, dan pengiriman minyak serta produk-produk lainnya pun tertunda.

BSM melanjutkan, "Fokusnya sekarang adalah pengerukan untuk menghilangkan pasir dan lumpur dari sekitar sisi kiri haluan kapal."

Otoritas Terusan Suez mengatakan, 15.000-20.000 meter kubik tanah harus dikeruk untuk mencapai kedalaman 12-16 meter agar kapal Ever Given bisa bergerak.

Kalau cara ini gagal juga, tim akan menurunkan beberapa muatan kapal Ever Given atau kapal Evergreen dengan memanfaatkan air pasang yang akan dimulai Minggu (28/3/2021).

Baca juga: Terusan Suez Macet, Dunia Rugi Rp 5,6 Triliun Per Jam

Kemudian Smit Salvage perusahaan Belanda yang terkenal mengevakuasi berbagai bangkai kapal dalam beberapa tahun terakhir mengatakan, akan ada dua kapal tunda tambahan yang tiba besok untuk membantu.

"Tidak ada laporan pencemaran atau kerusakan kargo dan penyelidikan awal tidak menyebutkan adanya kerusakan mekanis atau mesin sebagai penyebab kecelakaan," terang BSM.

AFP melaporkan, para kru bekerja sepanjang malam menggunakan mesin pengeruk besar di bawah lampu sorot.

Salah dua raksasa pengiriman global yang mengubah rutenya adalah Maersk dan Hapag-Lloyd asal Jerman.

Baca juga: Kronologi Terusan Suez Macet: Kapal Raksasa Tersangkut, Harga Minyak Dunia Naik


Perubahan rute akibat Terusan Suez macet ini diperkirakan menelan biaya beberapa ratus ribu dollar AS (miliaran rupiah) untuk bahan bakar tambahan, dan menaikkan biaya pengiriman 15-20 persen, menurut Plamen Natzkoff seorang pakar di VesselsValue.

"Perusahaan perkapalan terpaksa menghadapi momok memutar jauh ke sekitar Tanjung Harapan agar sampai ke Eropa atau pantai timur Amerika Utara," kata pernyataan Lloyd's List, perusahaan data dan berita pengiriman.

"Kapal kontainer pertama yang melakukannya adalah Ever Greet milik Evergreen, saudaranya Ever Given," terangnya seraya menjelaskan rute memutar kapal Terusan Suez akan butuh waktu 12 hari tambahan.

Kronologi Terusan Suez macet bermula dari badai pasir yang melanda Gurun Sinai, dan membuat pandangan kapten kapal terhalang. Kecepatan angin mencapai 40 knot dan menyebabkan kapal Ever Given atau kapal Evergreen keluar jalur hingga tersangkut di kedua sisi kanal.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Kenapa Evakuasi Kapal Ever Given Sulit Sekali? Ini Sebabnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com