Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Karier di Afghanistan Jadi Sasaran Pembunuhan Kelompok Ekstremis

Kompas.com - 23/03/2021, 19:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

JALALABAD, KOMPAS.com - Wanita di Afghanistan dalam ancaman pembunuhan oleh kelompok ekstremis yang menentang mereka bekerja di luar rumah.

Satu stasiun televisi di timur kota Jalalabad telah meminta semua staf wanitanya pulang demi keselamatan mereka sendiri, setelah 4 karyawan wanita mudanya tewas dalam beberapa bulan terakhir.

Tiga rekan wanita lainnya, yaitu Shahnaz, Mursal dan Saadia, dibunuh pada Maret ini. Mereka ditembak mati saat akan meninggalkan kantor.

Melansir BBC pada Selasa (23/3/2021), meja kerja mereka di stasiun TV sekarang menjadi tempat memorial.

Baca juga: Berujung Kontroversi, Afghanistan Batalkan Larangan Menyanyi bagi Perempuan di Muka Umum

Sebelum meninggal, Shahnaz, Mursal, dan Saadia, sedang mengerjakan dubbing drama TV Pashto untuk pemirsa di Afghanistan timur.

"Jadi itu suara Mursal di sana? Mengisi suara aktris itu?" tanya koresponden BBC Afghanistan, Secunder Kermani kepada Direktur TV dan Radio Enikaas, Zalmay Latifi.

"Saat kamu mendengar suara mereka lagi sekarang, bagaimana perasaanmu?" timpalnya.

"Kami merasa sangat sedih," kata Direktur TV dan Radio Enikaas, Zalmay Latifi.

Di TV dan Radio Enikaas, dari 10 karyawan wanita, 4 orang kini sudah tewas. Terlalu berbahaya bagi yang lain untuk bekerja.

Baca juga: Afghanistan Bakal Selidiki Ada Larangan Gadis Menyanyi di Muka Umum

"Ini pertarungan antara ekstremis, teroris, dan orang-orang yang ingin membangun kembali Afghanistan," kata Latifi.

"Ekstremis tidak menginginkan hal seperti ini," ujarnya yang merujuk terhadap wanit ayang bekerja di luar rumah.

"Mereka (ekstremis) bilang wanita itu hanya perlu di rumah, untuk bekerja di rumah," terangnya.

Selama berbulan-bulan sekarang, kota-kota di Afghanistan telah diguncang oleh gelombang pembunuhan.

Selain jurnalis, ada hakim dan aktivis hak asasi manusia juga yang menjadi korban, banyak dari mereka adalah perempuan.

Baca juga: Bom Mobil Meledak di Afghanistan, 8 Orang Tewas, 53 Lainnya Terluka

Tampaknya upaya yang sangat disengaja untuk membungkam suara progresif dan liberal di negara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com