Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Keluarkan “Daftar Pembunuhan” Baru, Targetkan Enam Orang yang Tinggal di Inggris

Kompas.com - 22/03/2021, 19:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kampanye baru untuk membungkam kritik terhadap rezim otoriternya. Target barunya kini adalah enam oposisinya yang tinggal di Inggris.

Seorang perwira intelijen Rusia anonim, memperingatkan korban racun saraf novichok di Salisbury, Sergei Skripal.

Dia menjadi sasaran Kremlin, dan telah berbicara untuk memperingatkan pembangkang lainnya bahwa mereka ada dalam “daftar pembunuhan” baru yang dibuat Putin.

Enam kritikus di Inggris yang menjadi sasaran Kremlin adalah Bill Browder, Christopher Steele, Vladimir Ashurkov, Mikhail Khordorkovsky, Evgeny Chichvarkin, dan Boris Karpichov.

Steele (56 tahun) adalah mantan perwira MI6. Dia menjadi perhatian global setelah membuat klaim tidak berdasar tentang mata-mata Rusia yang memegang video Presiden AS Donald Trump dengan pelacur.

Browder (56 tahun) adalah pengkritik lama Putin. Dia dideportasi pada 2005 setelah dicap sebagai ancaman bagi keamanan Rusia.

Ashurkov (49 tahun) diberikan suaka oleh Inggris pada 2015, setelah dia dipaksa mundur dari posisinya sebagai bankir investasi di Rusia. Itu dilakukan karena dia memiliki hubungan dengan lawan politik utama Putin, Alexei Navalny.

Baca juga: Putin Tantang Biden untuk Berbicara Live Online Tanpa Rekaman, Setelah Dituduh Pembunuh

Khordorkovsky (57 tahun) didakwa melakukan penipuan pada 2003. Dia kemudian dibebaskan dari penjara pada 2014 setelah Amnesty International menyatakan dia sebagai tahanan politik.

Sejak 2015, Khordorkovsky telah tinggal di Inggris dan berjuang untuk menjamin pemilu yang bebas dan adil di Rusia.

Chichvarkin (46 tahun) mendirikan perusahaan telepon seluler terbesar Rusia, Yevroset. Dia diyakini membayar tagihan medis Alexei Navalny setelah diracun dengan racun saraf tahun lalu, dan dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman.

Karpichkov (62 tahun) pernah bekerja di layanan mata-mata era Perang Dingin, KGB, dan menjadi mayor di FSB. Dia pindah ke Inggris pada 1998 dan telah selamat dari dua kali percobaan keracunan.

Mata-mata Rusia yang menentang Putin mulai muncul dan memperingatkan dunia.

Mereka mengungkapkan bahwa agen Presiden Putin sedang memburu lawan-lawannya. Terutama mereka yang pernah bekerja untuk FSB, generasi baru KGB Rusia yang mirip badan intelijen Inggris MI5.

Baca juga: Disebut Pembunuh oleh Biden, Putin Balas dengan Pepatah

Daily Mail pada Senin (22/3/2121) melaporkan sumber itu memperingatkan bahwa tim operasi khusus Rusia bersiap-siap menyeberang ke Inggris dari Irlandia.

“Karena Covid hampir semua operasi di luar negeri dibekukan. Sekarang mereka mulai mengaktifkannya lagi,” katanya kepada Mirror.

Agen pembelot itu menggunakan telepon yang langsung dibuangnya setelah memperingatkan orang-orang di Inggris, bahwa ada pesan yang menunggu mereka di drive USB.

Pesan itu secara otomatis dikirim dengan email yang tidak terdeteksi. Diyakini bahwa dua target telah memberi tahu polisi Inggris tentang daftar sasaran pembunuhan tersebut.

Kabar ini dilaporkan bersamaan dengan perintah Kepala Angkatan Darat Inggris yang mengatakan Pasukan Khusus Inggris akan ditugaskan bersama MI6 untuk melawan aktivitas intelijen militer Rusia dalam guncangan pertahanan besar.

Baca juga: Putin Disebut Pembunuh oleh Biden, Rusia Tuntut AS Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com