Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan Disekap Keluarganya, Putri Latifa Anak Syekh Dubai: Aku Khawatir Keselamatan dan Nyawaku

Kompas.com - 17/02/2021, 09:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com – Seorang putri penguasa Dubai Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Putri Latifa Al Maktoum, mengaku disekap di sebuah vila.

Di sana, dia mengisahkan bahwa dirinya dilarang pergi keluar atau berkomunikasi dengan orang lain, sebagaimana dilansir Miami Herald, Selasa (16/2/2021).

Latifa Al Maktoum mengatakan, ayahnya memerintahkan agar dia ditahan dengan alasan yang tidak jelas, setelah dia gagal melarikan diri, BBC melaporkan.

Latifa lantas merekam beberapa video di kamar mandi di vila tempatnya ditahan, lalu mengirimkannya ke kawan-kawannya dan kelompok Free Latifa. Video tersebut lalu dibagikan ke BBC.

“Setiap hari, aku khawatir tentang keselamatan dan nyawaku,” kata Latifa dalam sebuah video.

Baca juga: Kisah Putri Latifa, Anak Syekh Dubai yang Disekap Keluarganya Sendiri dan Ketakutan

“Aku tidak benar-benar tahu apakah aku akan selamat. Polisi mengancamku bahwa aku akan dipenjara seumur hidup dan aku tidak akan pernah melihat matahari lagi," imbuh Latifa.

BBC melaporkan, Latifa sempat mencoba melarikan diri dari negara itu pada 2018. Namun, para tentara menangkapnya saat dia mencoba kabur dengan kapal dan membawanya secara paksa kembali ke penyekapan.

Latifa dapat merekam video tersebut karena kawan-kawannya, termasuk pelatih seni bela diri Tiina Jauhiainen dan sepupu Marcus Essabri, menyelundupkan ponsel kepadanya.

Dari situlah Latifa bisa merekam video tersebut dan membagikannya, menurut laporan BBC.

Kawan-kawan Latifa mengatakan kepada BBC bahwa mereka memutuskan untuk memublikasikan rekaman tersebut setelah tidak mendengar kabar dari Latifa untuk waktu yang lama.

Baca juga: Dubai Bakal Tambah 12 Pantai Buatan, Klaim Tingkatkan Kualitas Hidup Warga

"Aku tidak ingin menjadi sandera di vila penjara ini. Aku hanya ingin bebas,” kata Latifa dalam video lain yang dirilis.

"Aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan denganku. Jadi situasinya semakin menyedihkan setiap hari," ujar Latifa.

Selain menjadi penguasa Dubai, Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum juga merupakan Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA).

Latifa, salah satu dari banyak anaknya, kali pertama mencoba meninggalkan Dubai pada 2002 saat berusia 16 tahun.

Dia kembali berupaya kabur dari Dubai pada 2018 dengan dibantu Jauhiainen dan mantan mata-mata Perancis Herve Jaubert.

Baca juga: Dubai Bakal Tambah 12 Pantai Buatan, Klaim Tingkatkan Kualitas Hidup Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com