Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Akui Satu Pun Kasus Covid-19, Korea Utara Tetap Akan Terima Vaksinnya

Kompas.com - 05/02/2021, 01:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara belum memastikan satu pun kasus Covid-19 namun akan menerima hampir dua juta dosis vaksin AstraZeneca dari jaringan global distribusi Covax.

Pemerintah Korea Utara sempat menutup perbatasan negara itu tahun lalu sebagai bagian dari langkah menekan penularan dari luar.

Namun, para pakar internasional menyatakan keraguan mereka bahwa negara itu bebas Covid-19, karena wabah sempat terjadi di dekat perbatasan.

Baca juga: China Akan Sumbangkan 10 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Covax

Fasilitas Covax akan mengirimkan 1,9 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford melalui lisensi yang diberikan kepada Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar dunia, menurut laporan Covax.

Covax, yang menyimpan vaksin untuk negara-negara berkembang, dipimpin oleh aliansi GAVI, organisasi kesehatan dunia, WHO, koalisi kesiapan epidemi dan inovasi, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations serta badan PBB untuk dana anak-anak, Unicef.

Menurut situs WHO, Korea Utara belum melaporkan satu pun kasus Covid-19 sampai saat ini.

Korea Utara adalah satu dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus Covid ke WHO.

Baca juga: Spanyol Akan Gunakan Vaksin Covid-19 Sputnik V jika Disetujui EMA

Turkmenistan adalah satu-satunya negara yang memiliki perbatasan darat dengan negara lain yang juga belum melaporkan adanya kasus.

Menurut situs WHO, Korea Utara belum melaporkan satu pun kasus Covid-19 sampai saat ini.

Korea Utara adalah satu dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus Covid-19 ke WHO.

Turkmenistan adalah satu-satunya negara yang memiliki perbatasan darat dengan negara lain yang juga belum melaporkan adanya kasus.

Baca juga: Afrika Selatan Akhirnya Terima Kloter Pertama Vaksin Covid-19

Kim Jong Un klaim negaranya berhasil atasi pandemi

Namun, sejumlah kalangan meragukan klaim Korea Utara dan Turkmenistan bebas Covid-19 karena reputasi negara dengan sensor ketat.

Awal tahun lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menutup perbarasan dengan China, dan sejak itu menerapkan karantina wilayah di sejumlah wilayah di negara itu dalam upaya mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Pemerintahan Biden Disebut Tidak Tahu di Mana 20 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Sementara Juli lalu, Kim Jong Un, menyebut negaranya "berhasil dengan gemilang" dalam menghadapi pandemi dan mengatakan negaranya berhasil "mencegah virus ganas dan mempertahankan stabilitas".

Langkah tersebut diperkirakan menyebabkan dampak lebih parah terhadap perekonomian negara yang telah dalam kondisi rentan.

Kebijakan Korea Utara yang ingin swasembada menyebabkan keraguan apakah negara itu akan berpartisipasi dalam program vaksinasi global.

Baca juga: Pemerintah Thailand Perintahkan Oposisi Hapus Video Kritik Soal Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com