Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Dunia, Jerman Akan Larang "Pencabikan Anak Ayam" Mulai 2022

Kompas.com - 22/01/2021, 22:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman akan melarang penyembelihan anak ayam jantan berumur sehari atau day-old male chicks dimulai pada 2022 mendatang.

Jerman menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan pelarangan tersebut, demikian menurut rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani oleh kabinet pada Rabu (20/1).

Peternakan ayam di seluruh dunia memang secara tradisional melakukan penyembelihan terhadap jutaan anak ayam jantan, tetapi peternak Jerman harus menghentikan praktik tersebut.

Baca juga: Kisah Bule Asal Belanda Jualan Mi Ayam di Yogya, Harganya Rp 7.000 Semangkuk

Sebaliknya, mereka akan diminta untuk menggunakan teknologi untuk mencegah anak ayam jantan dilahirkan, yaitu dengan mengidentifikasi jenis kelaminnya sebelum telur menetas.

Menjadi yang pertama di dunia dalam kebijakan pertanian

“Penyembelihan ini memang masih dipraktikkan di manapun di dunia. Tapi saya tidak menganggap ini dapat diterima secara etis,” kata Menteri Pertanian Julia Klöckner, yang mengusulkan RUU itu.

“Oleh karena itu, kami akan menjadi negara pertama yang melarang pemusnahan anak ayam secara hukum,” tambahnya dalam pidato yang menandai dimulainya Pekan Hijau Internasional di Jerman.

Pada fase transisi selanjutnya, yaitu dari awal 2024, metode digunakan jauh lebih awal dalam proses inkubasi telur akan diizinkan. Tujuannya, untuk memastikan embrio tidak merasakan sakit.

Baca juga: Resep Ayam Terong Cabai Kering, Cocok untuk Kamu Pencinta Pedas

Di Jerman, sekitar 45 juta anak ayam jantan dibunuh setiap tahunnya, sebuah praktik yang oleh para pendukung kesejahteraan hewan disebut “pencabikan anak ayam”.

Anak ayam jantan dimusnahkan segera setelah menetas karena mereka tidak dapat bertelur dan tidak cocok untuk produksi daging, yang berarti membesarkan mereka tidak akan menguntungkan secara ekonomi.

Pada 2019 lalu, Pengadilan Administratif Federal Jerman telah memutuskan bahwa masalah kesejahteraan hewan jauh lebih besar daripada kepentingan ekonomi petani yang ingin mempraktikkan pencabikan anak ayam, dan menyatakan bahwa praktik tersebut masih boleh dilakukan dalam masa transisi.

Kelanjutan praktik pencabikan ini masih diizinkan karena prosedur untuk menentukan jenis kelamin ayam yang belum menetas belum tersedia.

Jika prosedur tersebut sudah diperkenalkan, maka anak ayam jantan tidak perlu dibunuh karena tidak akan menetas sama sekali.

Standar baru ini kemungkinan besar akan dikompensasikan dengan harga telur dan daging yang lebih tinggi.

Baca juga: Bermula Satu Pegawai Rumah Pemotongan Ayam Demam, Terbongkar 102 Karyawan Positif Covid-19

Para kritikus mendesak tindakan lebih jauh

Meskipun sudah ada langkah untuk melarang praktik pencabikan anak ayam jantan di Jerman, para kritikus masih mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang jauh lebih kuat.

“Ini tidak bisa menjadi solusi,” kata Olaf Bandt, ketua Asosiasi Konservasi Lingkungan dan Alam Jerman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com