Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertama di Dunia, Jerman Akan Larang "Pencabikan Anak Ayam" Mulai 2022

Jerman menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan pelarangan tersebut, demikian menurut rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani oleh kabinet pada Rabu (20/1).

Peternakan ayam di seluruh dunia memang secara tradisional melakukan penyembelihan terhadap jutaan anak ayam jantan, tetapi peternak Jerman harus menghentikan praktik tersebut.

Sebaliknya, mereka akan diminta untuk menggunakan teknologi untuk mencegah anak ayam jantan dilahirkan, yaitu dengan mengidentifikasi jenis kelaminnya sebelum telur menetas.

Menjadi yang pertama di dunia dalam kebijakan pertanian

“Penyembelihan ini memang masih dipraktikkan di manapun di dunia. Tapi saya tidak menganggap ini dapat diterima secara etis,” kata Menteri Pertanian Julia Klöckner, yang mengusulkan RUU itu.

“Oleh karena itu, kami akan menjadi negara pertama yang melarang pemusnahan anak ayam secara hukum,” tambahnya dalam pidato yang menandai dimulainya Pekan Hijau Internasional di Jerman.

Pada fase transisi selanjutnya, yaitu dari awal 2024, metode digunakan jauh lebih awal dalam proses inkubasi telur akan diizinkan. Tujuannya, untuk memastikan embrio tidak merasakan sakit.

Di Jerman, sekitar 45 juta anak ayam jantan dibunuh setiap tahunnya, sebuah praktik yang oleh para pendukung kesejahteraan hewan disebut “pencabikan anak ayam”.

Anak ayam jantan dimusnahkan segera setelah menetas karena mereka tidak dapat bertelur dan tidak cocok untuk produksi daging, yang berarti membesarkan mereka tidak akan menguntungkan secara ekonomi.

Pada 2019 lalu, Pengadilan Administratif Federal Jerman telah memutuskan bahwa masalah kesejahteraan hewan jauh lebih besar daripada kepentingan ekonomi petani yang ingin mempraktikkan pencabikan anak ayam, dan menyatakan bahwa praktik tersebut masih boleh dilakukan dalam masa transisi.

Kelanjutan praktik pencabikan ini masih diizinkan karena prosedur untuk menentukan jenis kelamin ayam yang belum menetas belum tersedia.

Jika prosedur tersebut sudah diperkenalkan, maka anak ayam jantan tidak perlu dibunuh karena tidak akan menetas sama sekali.

Standar baru ini kemungkinan besar akan dikompensasikan dengan harga telur dan daging yang lebih tinggi.

Para kritikus mendesak tindakan lebih jauh

Meskipun sudah ada langkah untuk melarang praktik pencabikan anak ayam jantan di Jerman, para kritikus masih mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang jauh lebih kuat.

“Ini tidak bisa menjadi solusi,” kata Olaf Bandt, ketua Asosiasi Konservasi Lingkungan dan Alam Jerman.

“Kami membutuhkan restrukturisasi peternakan yang sudah lama tertunda – menuju sebuah sistem yang tidak memilah hewan hanya karena mereka tampak tidak berguna,” tambahnya.

Menurut Bandt, yang perlu dilakukan adalah secara konsisten mengandalkan ayam dengan tujuan ganda, atau yang digunakan untuk menghasilkan telur dan daging. Namun, Kementerian Pertanian mengakui bahwa ayam seperti itu menghasilkan telur yang lebih sedikit dan lebih kecil.

Sementara sebagai alternatif dari membunuh embrio saat berada di dalam telur, peternak dapat memelihara ayam jantan bersama dengan ayam betina – meski menghasilkan margin keuntungan yang lebih rendah atau biaya produk unggas yang lebih tinggi.

Martin Rücker, direktur pengelola organisasi advokasi konsumen Foodwatch, sepakat dengan pandangan Bandt.

“Siapa pun yang menginginkan kesejahteraan hewan juga harus mengakhiri kekejaman terhadap ayam betina penghasil telur yang bagus,” katanya.

Bahkan jika praktik membunuh ayam di Jerman dilarang, “Ini sama sekali tidak akan mengubah penderitaan dari ayam petelur,” tambah Rücker.

Wakil ketua parlemen dari Partai Kiri, Amira Mohamed Ali, juga mengatakan bahwa langkah-langkah baru tersebut tidak cukup kuat.

“Anak ayam jantan harus dipelihara dalam kondisi yag layak,” ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/22/225624870/pertama-di-dunia-jerman-akan-larang-pencabikan-anak-ayam-mulai-2022

Terkini Lainnya

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Global
'Penderitaanku di Kamp Perbudakan Scammer di Myanmar'

"Penderitaanku di Kamp Perbudakan Scammer di Myanmar"

Internasional
Polisi Berjaga Dekat Kamp Protes Pro-Palestina di UCLA Setelah Serangan Pendukung Israel

Polisi Berjaga Dekat Kamp Protes Pro-Palestina di UCLA Setelah Serangan Pendukung Israel

Global
Rangkuman Hari Ke-798 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Serang Kilang Rosneft | Bom di Kharkiv

Rangkuman Hari Ke-798 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Serang Kilang Rosneft | Bom di Kharkiv

Global
Serangan Rudal Rusia Lukai 13 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Lukai 13 Orang di Odessa Ukraina

Global
Apa yang Terjadi di Penjara Abu Ghraib 20 Tahun Lalu?

Apa yang Terjadi di Penjara Abu Ghraib 20 Tahun Lalu?

Internasional
Gelombang Panas Vietnam Parah, Ratusan Ribu Ikan Mati Kekurangan Air

Gelombang Panas Vietnam Parah, Ratusan Ribu Ikan Mati Kekurangan Air

Global
Hamas Bersikeras Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Hamas Bersikeras Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Ekspor Senjata ke Israel | Tentara Ukraina Kecanduan Judi

[POPULER GLOBAL] Ekspor Senjata ke Israel | Tentara Ukraina Kecanduan Judi

Global
Serangan Bom Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan 2 Orang

Serangan Bom Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Ukraina Perkenalkan AI Jubir Kemenlu Bernama Victoria Shi

Ukraina Perkenalkan AI Jubir Kemenlu Bernama Victoria Shi

Global
Pendukung Israel Serang Kamp Protes Pro-Palestina di Los Angeles

Pendukung Israel Serang Kamp Protes Pro-Palestina di Los Angeles

Global
Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Global
Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Global
Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke