WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Dua kamar Kongres Amerika Serikat (AS), Senat dan DPR AS, menyetujui salah satu syarat pengangkatan pensiunan Jenderal Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) AS dalam pemerintahan Joe Biden.
Keputusan tersebut akan menjadikan Austin selangkah lagi sebagai orang Afrika-Amerika pertama yang menduduki jabatan sebagai Menhan AS.
Austin harus diberikan pelolosan dan pengabaian dari undang-undang (UU) yang mewajibkan Menhan AS menunggu tujuh tahun setelah pensiun sebelum menerima jabatan itu.
Austin sendiri pensiun dari dinas militernya di Angkatan Darat pada 2016. Sehingga dia belum genap tujuh tahun setelah pensiun untuk menjabat di pos Menhan AS.
Baca juga: Biden Undang Taiwan dalam Pelantikannya, Apa Artinya?
DPR AS lantas meloloskan Austin dari UU tersebut pada Kamis (21/1/2021) dan diikuti oleh persetujuan dari Senat AS sebagaimana dilansir dari CNN.
Setelah ini, Senat akan AS menggelar rapat pengambilan suara terkait konfirmas Austin menjadi Menhan AS. Rapat tersebut bakal digelar pada Jumat (22/1/2021).
Menjelang pemungutan suara, Austin, telah berbicara kepada anggota parlemen DPR dan Senat yang perlu menyetujui pembebasannya dari UU yang bersangkutan.
Sepanjang sejarah, hanya ada dua kejadian semacam itu. Sebelumnya, Kongres AS memberikan pembebasan kepada James Mattis agar bisa menjadi Menhan AS di bawah pemerintahan Donald Trump pada 2017.
Baca juga: Biden akan Perpanjang Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir AS-Rusia
Para pemimpin Kongres dari Partai Demokrat berusaha untuk bergerak cepat untuk mengonfirmasi anggota kabinet dan pejabat penting lainnya setelah pelantikan Biden pada Rabu (20/1/2021).
Sebelumnya, untuk mendapatkan konfirmasi, Austin harus mengatasi keberatan dari beberapa anggota parlemen untuk mengizinkan seorang jenderal yang baru saja pensiun untuk menduduki jabatan sipil teratas di Pentagon.
Dalam mengatasi hal tersebut, dia berbicara secara langsung di sidang Senat Angkatan Bersenjata pada Selasa (19/1/2021) sore waktu setempat.
"Jika dikonfirmasi, saya akan menjalankan misi Kementerian Pertahanan, selalu dengan tujuan untuk mencegah perang dan memastikan keamanan negara kita, dan saya akan menegakkan prinsip kontrol sipil atas militer,” tutur Austin kala itu.
Baca juga: Selesai Dilantik, Biden Langsung Teken 3 Keppres
"Saya memahami dan menghormati keberatan yang beberapa dari Anda. Keselamatan dan keamanan demokrasi kita menuntut kontrol sipil yang kompeten atas angkatan bersenjata kita, subordinasi kekuatan militer ke sipil," imbuh Austin.
Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, Adam Smith, mengatakan pada Senin (18/1/2021) bahwa dia telah mengirim surat kepada politikus Partai Demokrat yang duduk di DPR AS.
Surat tersebut berisi desakan agar rekan-rekannya dari Partai Demokrat memberikan suara untuk mendukung pelolosan Austin dari UU yang bersangkutan.
"Saya tidak ragu bahwa kontrol sipil atas militer akan sepenuhnya ditegakkan oleh Austin yang akan menjadi Menteri Pertahanan kami," tulis Smith di Twitter.
"Saya juga sangat yakin bahwa sangat penting bahwa Austin untuk dikonfirmasi secepat mungkin setelah Presiden terpilih Biden menjadi Presiden pada 20 Januari," tulisnya kala itu.
Baca juga: Bagaimana Pengamanan di Gedung Capitol Pasca Pelantikan Joe Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.