Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Provinsi di Thailand Tawarkan Tur Mariyuana Medis

Kompas.com - 17/12/2020, 08:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Dua kementerian di Thailand pada Selasa (15/12/2020) menyampaikan bahwa mereka telah menyiapkan dasar untuk peluncuran tur mariyuana medis pertama di Asia Tenggara tahun depan setelah menuntaskan rancangan program untuk perkebunan di seluruh Thailand.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand bersama Kementerian Pariwisata dan Olahraga mengatakan bahwa tujuan tur ini adalah meningkatkan kesadaran tentang mariyuana untuk tujuan medis, serta menarik minat mereka yang ingin menanam tumbuhan tersebut asalkan mematuhi hukum Thailand.

Baca juga: Tembak Mati 7 Orang di Area Produksi Mariyuana Ilegal, Tersangka Masih Diburu

Delapan provinsi di Thailand memiliki perkebunan yang dapat menjadi bagian dari tur ini, yakni provinsi Mae Hong Son, Lampang, Samut Songkhram, Sakon Nakhon, Nakhon Ratchasima, Buri Ram, Phatthalung, dan Chon Buri, tutur Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakitprakarn.

"Pada tahap awal, program tur tersebut akan bertujuan mengedukasi warga setempat yang ingin mendirikan usaha komunitas dan menjadi penanam mariyuana terotorisasi. Program ini akan merintis jalan untuk pemahaman mendasar tentang mariyuana maupun manfaat ekonominya," ujar Phiphat dikutip dari Xinhua News.

Baca juga: Niat Buka Google Translate, Petani Ganja Ini Buka Kedok ke Polisi

Departemen Pariwisata Thailand akan bekerja sama dengan Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand dalam mempromosikan pariwisata medis, termasuk tumbuhan herbal dan mariyuana untuk pengobatan tradisional, ujar sang menteri.

Dia mengatakan bahwa program tur ini dirancang untuk membantu warga setempat menciptakan sumber pendapatan baru dengan keahlian dan pengetahuan yang lebih baik tentang mariyuana dan pariwisata herbal.

Baca juga: Minta Bayinya Isap Ganja di Rekaman Video, Ibu Ini Diburu Polisi

Sebelumnya pada Agustus lalu, Kabinet Thailand menyetujui proposal amendemen Undang-Undang Narkotika untuk mengizinkan para praktisi medis swasta, termasuk praktisi penyembuhan tradisional, dan petani untuk menanam mariyuana untuk pengobatan medis.

Perkembangan ini menyusul legalisasi terkontrol mariyuana pada 2018 lalu, yang menjadikan Thailand negara pertama di Asia Tenggara yang mengizinkan badan-badan negara atau para pencari izin untuk menanam mariyuana sesuai dengan regulasi badan pemerintahan.

Baca juga: Australia Sita Ganja Senilai Rp 418 Miliar, Terbesar Sejak 1970-an

Namun demikian, kepolisian Thailand telah memperingatkan bahwa penggunaan mariyuana untuk tujuan rekreasional masih tetap dilarang di negara tersebut.

Pemerintah Thailand akan menggelar pameran mariyuana di Provinsi Buri Ram, Thailand timur laut, pada Oktober 2021 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com