CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang pria yang dijuluki pedonor sperma paling produktif di Australia sedang diselidiki setelah menjadi ayah dari 23 bayi dalam setahun, lapor Daily Mail akhir November lalu.
Alan Phan (40) warga Brisbane, Australia mulanya berencana menyumbang sperma sebanyak 9 kali tapi kemudian dia mulai tidak bisa menolak beberapa permintaan wanita.
Phan yang keturunan Vietnam awalnya berpikiran menyumbang sperma setelah dia dan istrinya Merlyn mengunjungi klinik kesuburan saat mencoba hamil untuk anak kedua mereka.
Baca juga: Bank Sperma di China Kekurangan Donasi akibat Wabah Virus Corona
Ketika itu, Phan memutuskan menyumbangkan spermanya, dan sepengetahuannya, Phan adalah satu-satunya pria keturunan Vietnam yang menyumbangkan sperma di Australia.
Karena tingkat keberhasilan sperma milik Phan begitu tinggi, para wanita yang membutuhkan anak mengantri untuk bisa mendapatkan sperma pria itu.
Phan kemudian mengatakan sumbangan spermanya adalah 'hobi', dia kerap berolahraga, mengonsumsi hingga 20 vitamin dan tidak berhubungan seks untuk memastikan kualitas spermanya.
Baca juga: Kekurangan Donor Organ Tubuh, China Keluarkan RUU Baru
Pada suatu kesempatan, Phan pernah mendonasikan spermanya kepada 3 wanita dalam 1 malam, 2 di antaranya berhasil.
Victorian Assisted Reproductive Authority (VARTA) kini menyelidiki Phan karena telah melebihi batas donor.
Kepala Eksekutif Louise Johnson mengatakan, beberapa langkah telah dia lakukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi keluarga yang memakai donor sperma milik pria tersebut.
“Ini insiden langka. Kami memantau informasi yang menjadi perhatian kami melalui klinik tetapi jika seseorang beroperasi di luar klinik, itu sangat sulit untuk dipantau," kata Johnson dikutip 7 News.
Baca juga: Donor Sperma dan Sel Telur Terancam Pidana dalam RUU Ketahanan Keluarga
“Pesan saya kepada para wanita adalah berhati-hatilah terhadap pria yang menawarkan untuk menyumbang secara informal. Mereka tidak dilindungi secara hukum atau secara kesehatan karena khawatir adanya infeksi."
Akibat insiden tersebut, seorang wanita berusia 30 tahun terancam embrionya karena telah menggunakan donor sperma milik phan.
Johnson mengatakan, "Setelah klinik perawatan mengetahui bahwa lebih dari 10 keluarga terbentuk dari 1 donor, mereka tidak bisa terus menggunakan donor tersebut."
Baca juga: Kaget Jadi Ayah 17 Anak, Donor Sperma Ini Tuntut Klinik Kesuburan di AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.