Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahir Tanpa Kedua Lengan, Pria di Pakistan Ini Rupanya Mahir Bermain Biliar

Kompas.com - 12/10/2020, 19:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Muhammad Ikram (32), memang lahir tanpa kedua tangan. Namun, siapa sangka pria asal Pakistan ini rupanya mahir dalam bermain biliar?

Olahraga ini mungkin tidak disukai Ikram, tetapi pemain Pakistan itu telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengasah keterampilannya dan membuat siapapun berani bertaruh untuknya.

"Ini adalah pekerjaan berat yang membutuhkan kerja keras. Jika ada pemain seperti saya, saya siap untuk menghadapinya", kata Ikram kepada AFP dalam kunjungannya baru-baru ini ke aula permainan biliar di kota kecil Samundri di Provinsi Punjab, Pakistan timur.

Baca juga: Ini Rencana Pendakian Sabar Gorky, Pendaki Tuna Daksa Asal Indonesia

Lahir dari keluarga miskin, Ikram dan 8 saudara lainnya tidak mendapatkan pendidikan formal di sekolah. Ikram bahkan menghabiskan waktunya dalam kesendirian, sengaja dipisahkan dari lingkungan luar.

Ketika dia menginjak remaja, dia mulai melihat peluang di permainan bola sodok alias biliar. Ikram pun diam-diam berlatih.

"Awalnya saya hanya bermain sendiri di meja biliar yang kosong (tanpa lawan)," ujar Ikram. Kini dia telah punya lawan main.

Ikram bahkan bisa menantang pemain terbaik di tempatnya lahir dan dibesarkan itu.

Khawatir dia akan melukai dirinya sendiri, orang tua Ikram awalnya melarang dia dari permainan itu selama beberapa tahun, tetapi tahun lalu mereka mengizinkannya untuk kembali ke permainan tersebut.

Baca juga: Pendaki Tuna Daksa Ini Akan Daki Gunung Aconcagua

Keterampilannya dengan cepat mengubahnya menjadi semacam selebritas internet di antara persaudaraan pemain biliar di Pakistan.

“Saya jadi terkenal,” kata Ikram, meski mengaku tidak tahu apa itu media sosial.

Kriket sejauh ini merupakan permainan paling populer di Pakistan, tetapi biliar justru memegang tempat penting dalam kancah olahraga di negara itu.

Pakistan tidak menyimpan statistik terkini tentang penyandang disabilitas, tetapi organisasi non-pemerintah memperkirakan ada lebih dari 30 juta penyandang disabilitas di negara berpenduduk sekitar 220 juta itu.

Kurangnya jaring pengaman sosial mengindikasikan bahwa mayoritas populasi penyandang disabilitas hanya tinggal di rumah.

Baca juga: Perjuangan Tuna Daksa Asal Lampung, Berharap Lulus SMBPTN di Bandung

Muhammad Nadeem, pemilik ruang biliar di Samundri, menggambarkan Ikram sebagai seorang "olahragawan sejati".

"Kami tidak meminta bayaran untuk sebuah permainan. Sebaliknya orang membayar dia untuk bermain dengan mereka," kata Nadeem.

"Dia tidak memiliki saingan, di kriket dan sepak bola ada penyandang disabilitas, tetapi dalam hal biliar dia adalah pemain disabilitas satu-satunya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com