Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah Nobel Perdamaian 2020, Ini Prediksi Nama Calon Pemenangnya

Kompas.com - 09/10/2020, 09:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Panitia Penghargaan Nobel Perdamaian akan mengumumkan pemenang pada hari ini, Jumat (9/10/2020).

Didirikan oleh Alfred Nobel pada tahun 1895, Hadiah Nobel Perdamaian adalah satu dari 6 penghargaan yang mencakup di antaranya bidang sastra, fisika, kimia, kedokteran atau psikologi dan ilmu ekonomi.

Tahun 2019, Hadiah Nobel Perdamaian jatuh kepada Presiden Ethiopia, Abiy Ahmed yang mengakhiri konflik dua dekade dengan negara tetangganya, Eritrea.

Dari 318 kandidat yang ada dan tertulis secara rahasia, prediksi seringkali tidak bisa menebak benar siapa yang akan menjadi pemenang.

Melansir TIME, setidaknya ada tiga kandidat terfavorit yang diperkirakan akan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2020.

Siapa saja mereka?

Baca juga: Trump Dinominasikan Mendapat Nobel Perdamaian pada 2021

1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa, di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona.FABRICE COFFRINI / AFP Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa, di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona.

Meski banyak kritik dilayangkan karena dianggap telah menyembunyikan kabar tentang penularan virus corona dan terlambat mengumumkannya sebagai wabah global, WHO tetap mendominasi kabar utama media-media internasional, dalam percakapan-percakapan dan debat politik Amerika Serikat (AS) tahun ini.

Jadi, tidak heran kalau WHO menjadi satu dari sekian kandidat favorit yang diperkirakan akan mendapat Hadiah Perdamaian Nobel.

Baca juga: Bersama Aktivis Lingkungan Greta Thunberg, Firmino Dijagokan Raih Penghargaan Nobel Perdamaian

2. Greta Thunberg

Aktivis lingkungan Greta Thunberg (16), asal Swedia, berbicara dalam KTT Perubahan Iklim di Markas PBB, New York, Senin (23/9/2019).AFP / SPENCER PLATT Aktivis lingkungan Greta Thunberg (16), asal Swedia, berbicara dalam KTT Perubahan Iklim di Markas PBB, New York, Senin (23/9/2019).

Remaja asal Swedia yang menjadi Person of the Year 2019 versi majalah TIME ini telah memenangkan Hadiah Nobel Alternatif atas aktivisme perubahan iklim yang diusungnya.

Dia dianggap berpeluang besar meraih Nobel pada tahun 2019 lalu, setelah menjadi ujung tombak gerakan pemuda global melawan perubahan iklim.

Pada tahun 2020, dia kembali termasuk dalam kandidat di antara mereka yang dianggap paling mungkin memenangkan Nobel Perdamaian.

Baca juga: Akhiri Konflik Berusia 20 Tahun, Perdana Menteri Ethiopia Raih Nobel Perdamaian

3. Jacinda Ardern

PM Selandia Baru, Jacinda ArdernShutterstock/photocosmos1 PM Selandia Baru, Jacinda Ardern

Jika debat antara presiden AS Donald Trump dan penantangnya Joe Biden ditandai dengan hinaan, interupsi dan caci maki, di Selandia Baru, Perdana Menteri wanita termuda dunia, Jacinda Ardern berdebat halus dalam kebijakan kuat yang saling memuji dengan oposisinya, Judith Collins.

Ardern juga banyak dipuji atas kepemimpinannya dan respons-nya dalam menghadapi wabah virus corona sehingga mencatat angka kematian akibat virus itu di Selandia Baru, salah satu yang paling rendah di dunia.

Respons kuat namun simpatik dari Ardern terhadap pembantaian di Christchurch membuatnya layak menjadi penantang untuk Penghargaan Nobel pada 2019 dan kembali masuk dalam daftar peluang tahun 2020.

Namun peluang Ardern untuk menang mungkin terhambat oleh kurangnya keterlibatan Selandia Baru dalam perjanjian global utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com