Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kulit Hitam Hampir 2 Kali Lipat Lebih Mungkin Meninggal Akibat Covid-19

Kompas.com - 04/10/2020, 13:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Xinhua

LONDON, KOMPAS.com – Sebuah studi mengungkapkan warga kulit hitam di seluruh Inggris memiliki kemungkinan 1,9 kali lipat lebih besar meninggal akibat Covid-19 dibanding warga kulit putih.

Demikian menurut pernyataan pers Pemerintah Kota London pada Kamis (1/10/2020) sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Studi tersebut adalah penelitian independen yang ditugaskan oleh Wali Kota London Sadiq Khan.

Tingkat kematian mencapai tiga kali lebih tinggi bagi pria yang memiliki pekerjaan manual dan berpenghasilan rendah, seperti di bidang konstruksi dan perawatan pribadi, dibandingkan mereka yang bekerja di bidang manajemen, bisnis, dan pekerjaan di balik meja, demikian temuan studi itu.

Baca juga: Terungkap, Tim Kampanye Trump Halangi Pemilih Kulit Hitam di Pilpres AS 2016

Kaum pria secara tidaak proporsional lebih mungkin meninggal akibat Covid-19. Namun wanita juga mengalami dampak ekonomi, sosial, dan psikologis yang tidak berimbang bila dibanding pria.

Kaum ibu memiliki kemungkinan 47 persen lebih besar kehilangan pekerjaan atau mengundurkan diri dibanding para ayah yang memiliki kemungkinan 14 persen untuk dirumahkan, menurut studi itu.

"Sungguh memilukan dan, jujur saja, mengerikan karena orang-orang yang berasal dari etnis minoritas, kalangan difabel, dan mereka yang tinggal di kawasan miskin terkena dampak Covid-19 secara tidak proporsional," tulis Khan di akun Twitter-nya.

Studi yang dipublikasikan pada Kamis tersebut menganalisis data yang sudah ada dari sumber-sumber lokal maupun nasional.

Baca juga: Massa Kecam Hukuman Setimpal untuk Polisi Penembak Mati Breonna Taylor, Wanita Kulit Hitam

Penelitian itu juga "menyoroti efek tidak proporsional yang mengejutkan" dari Covid-19 dalam kaitannya dengan disabilitas, etnis, agama, gender, posisi sosio-ekonomi, usia, dan faktor-faktor lainnya.

Menurut studi itu, sebagian disparitas tersebut disebabkan oleh ketidaksetaraan sosio-ekonomi yang sudah berlangsung lama dan meningkatnya kemungkinan menderita kondisi kesehatan bawaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com