Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Terakhir, Veteran Perang Dunia II Ini Ingin Dikubur di Peti Mati Bergambar Permen Karet Favoritnya

Kompas.com - 13/09/2020, 16:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

VIRGINIA, KOMPAS.com - Seorang veteran Perang Dunia II yang kini telah berumur 94 tahun menyampaikan keinginan terakhirnya yang unik.

Dia ingin dikuburkan di dalam peti mati bergambar "permen karet merek Juicy Fruit".

Suttie Economy (94) yang kini tinggal di Virginia Veterans Care Clinic karena kondisi penyakit jantung, telah lama menyukai permen karet, menurut laporan CNN.

Keinginan terakhirnya ketika sudah meninggal adalah dikuburkan bersama peti mati bergambar permen karet merek Juicy Fruit, merek yang dia sukai.

Baca juga: Kisah Seorang Veteran Perang Dunia II yang Selesaikan Pendidikan di Usia 96 Tahun

Untuk memenuhi keinginannya itu, Sammy Oakey dari Oakey's Funeral Service mendapatkan izin dari Mars Wrigley Company untuk menggunakan logo kuning ikonik permen karet di peti mati Suttie.

Suttie sudah menyukai rasa permen karet itu sejak Perang Dunia II ketika perusahaan permen karet itu mengambil seluruh stoknya di pasar dan toko untuk didedikasikan kepada angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS).

Suttie juga kerap membawa beberapa bungkus permen karet itu ke mana pun dia pergi dan membagikan cuma-cuma kepada orang-orang menurut Oakey.

"Suttie akan datang ke mana pun dengan membawa permen karet itu dan membagi-bagikannya," ujar Oakey.

Baca juga: Berniat Bunuh Diri, Veteran Perang Afghanistan Ini Malah Dapat Pekerjaan dari Penolongnya

Permen karet itu menjadi simbol yang sangat berarti bagi Suttie, ungkap kakaknya, John Economy.

"[Permen karet] itu menjadi simbol bagi misinya untuk membicarakan peringatan Perang Dunia II kepada orang-orang dan untuk menghormati mereka para veteran yang telah tiada demi kemerdekaan banyak orang," ujar John Economy kepada CNN.

Awalnya, Mars Wrigley Company menolak permintaan Oakey untuk menggunakan logo permen karet itu di peti mati.

Tapi permintaan veteran itu mendapat perhatian lebih di media sosial dan Oakey menerima kontak presiden perusahaan dari seorang anggota komunitas. 

Baca juga: Korneva, Veteran Perang Dunia II Ini Galang Dana Terinspirasi dari Kapten Moore

Dalam beberapa hari, permintaan Oakey disepakati dan direstui oleh perusahaan permen karet itu.

Tak hanya itu, perusahaan permen karet itu juga mengiri 250 pak permen karet Juicy Fruit kepada keluarga Economy. 

Kini keluarga Economy sedang mencari seniman yang bisa melukis peti mati dengan logo permen karet Juicy Fruit, untuk Suttie ketika esok dia meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com