Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ledeng Bunuh Pelanggannya Hanya karena Minta Diskon

Kompas.com - 10/09/2020, 17:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ALMATY, KOMPAS.com - Seorang pelanggan di Kazakhstan ditikam tukang ledeng hingga tewas, hanya karena dia meminta diskon, dengan si pelaku juga menyerang ibu korban dan tetangganya.

Korban diidentifikasi bernama Inna Murzaeva, seorang paramedis di mana dia dibunuh oleh pelaku yang saat ini identitasnya belum diungkapkan.

Selain menikam Inna hingga tewas, pelaku juga menyerang ibu perempuan 32 tahun dan tetangganya yang berusaha melindungi mereka.

Baca juga: Mengaku Cucu Adolf Hitler, Tukang Ledeng Perancis Jalani Tes DNA

Mereka berdua dilaporkan mengalami luka serius dan kini berada dalam kondisi kritis. Adapun si tukang ledeng ditangkap polisi.

Insiden itu dilaporkan terjadi di kota Almaty, yang berlokasi di kawasan timur laut Kazakhstan, pada Jumat pekan lalu (4/9/2020).

Berdasarkan pemberitaan media lokal, semua berawal ketika Inna mengetahui tentang jasa servis ledeng pelaku setelah berselancar di internet.

Negosiasi harga antara pelaku dan Inna berubah menjadi pertikaian setelah Inna meminta diskon. Pelaku pun mengambil pisau dari sakunya.

Inna kemudian ditikam hingga tewas. Setelah itu, tersangka berpindah ke ibu Inna dan berusaha menusuk perempuan berusia 63 tahun tersebut.

Teriakan keduanya terdengar oleh tetangga sebelah rumah, di mana dia berusaha untuk melindungi mereka dan berakhir terluka parah.

Baca juga: Bertengkar karena Masalah Sepeda Motor, Apek Ditikam hingga Tewas

Setelah menyerang ketiganya, si tukang ledeng itu kabur bersimbah darah korban-korbannya, dan disaksikan oleh beberapa saksi mata.

"Pria itu memegang senjata seperti pisau rakitan dengan darah menetes. Kami segera melapor ke ambulans serta polisi," ujar saksi dikutip Daily Mail Rabu (9/9/2020).

Inna disebut tewas karena luka-lukanya sebelum paramedis datang, di mana temannya, Oksana Feler mengungkapkan dia menderita luka di leher.

Sementara ibu dan tetangganya dalam kondisi kritis, dengan juru bicara kesehatan Timur Timur Yermashev menerangkan ada yang menderita luka tusuk di dada.

Baca juga: Gelar Pesta Miras dari Pagi hingga Sore, Pemuda Ini Ditikam Teman

"Sementara korban lainnya ada yang ditikam beberapa kali di wajah, leher, dan lengan," papar Yermashev. Polisi bergerak cepat dengan mengumpulkan ciri-ciri tersangka.

Tak beberapa lama kemudian, dia bisa ditangkap dan mengaku kepada penyidik, dia belum pernah menyerang perempuan sebelumnya.

"Tersangka menyerang si korban saat tawar menawar karena tidak terima korban meminta potongan harga," jelas Penjabat Kepala Polisi Tanat Nazanov.

Si tukang ledeng kemudian dijerat dengan pasal pembunuhan dan bakal dipenjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal Saat Berduaan dengan Pacarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com