Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fanatik dengan Fitness, Wanita Ini Didiagnosis Penyakit Mematikan

Kompas.com - 30/08/2020, 17:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang wanita yang fanatik dengan olahraga fitness, didiagnosis mengidap penyakit mematikan setelah memaksa dirinya melakukan latihan berat di gym.

Kiana Alvarez (23) harus berjuang untuk dapat hidup setelah mengalami rasa sakit yang "sangat hebat" karena latihan gym yang intens. Dia menderita rhabdomyolysis, penyakit yang menyerang otot dan ginjal.

Dilansir Daily Mirror, awalnya Kiana mengira dia hanya merasa tegang, tapi tak lama kemudian dia menyadari bahwa dia tidak bisa berdiri tegak dan tidak bisa bernapas. Dia mulai berpikir ada yang tidak beres dengan dirinya.

Dia mengenali gejala yang dia alami sebagai rhabdomyolysis setelah membaca tentang binaraga dan idola CrossFitting, Dana Linn Bailey, yang berbagi pengalamannya tentang kondisi tersebut lebih dari setahun lalu.

Rhabdomyolysis adalah sindrom langka dan berpotensi mengancam nyawa karena merusak otot dan menghancurkan ginjal, menurut laporan Daily Star.

Baca juga: Heboh Alat Fitness Gerak Sendiri di India, Diduga Hantu Sedang Latihan

Bailey memberitahu kepada 2 juta pengikut Instagram-nya pada April 2019, "Saya seorang atlet dan saya juga sangat kompetitif dengan diri saya sendiri, jadi tentu saja saya akan mendorong diri saya sekuat mungkin.

Saya hanya tidak tahu kalau hal seperti ini bisa terjadi. SAYA BENAR-BENAR TERLATIH. Sebenarnya ini hal yang nyata, siapa yang tau akan seperti ini!?"

Saya tidak menyadari ada yang salah sampai sekitar lima hari kemudian. Bagi saya itu hanya terasa seperti latihan kardio yang sepertinya sangat bagus.

Saya rasa saya bahkan melatih kaki saya setelah latihan itu, dan saya juga melatih tubuh saya selama sisa pekan ini".

Kiana meminta untuk diperiksa apakah dia mengidap penyakit itu (rhabdo). Pemeriksaan kemudian menunjukkan adanya tingkat kreatin kinase dalam darahnya - yang dilepaskan saat sel rusak - dengan kadar yang sangat tinggi.

Baca juga: Bukti Baru, Pernikahan Bantu Cegah Penyakit Mematikan

"Saya meminta dokter untuk memeriksa saya ketika mereka tidak tahu apa lagi yang salah (dari tubuh)," katanya kepada Saturday Telegraph.

Kiana mengatakan tingkat kreatin kinasenya sekitar 40 kali dari angka normal, 200. Kreatin kinase yang diidapnya sekitar 10.000 dan "yang bisa mereka lakukan hanyalah memberi saya suntikan infus".

Rhabdo menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan jantung, dan sering terjadi pada anggota militer dan atlet yang terus memaksakan diri melewati titik kelelahan.

Kondisi ini biasanya didiagnosis di rumah sakit dan dirawat dengan cairan infus untuk membantu memproduksi cukup urin dan mencegah gagal ginjal, menurut pihak pemerintah Australia.

Kiana mengatakan dia tidak minum cukup air sebelum mengetahui diagnosis penyakitnya hari ini dan dia "selalu berlatih sebelum makan di pagi hari" dan merasa "sangat dehidrasi".

"Itulah yang terjadi, (penyakit) itu membunuh otot Anda perlahan dan cairan bocor ke ginjal dan hati Anda," katanya kepada Saturday Telegraph.

"Saya mendapatkan semua hal jelas ini untuk kembali berlatih, namun kini dengan kondisi saya, saya hanya perlu bersantai terlebih dahulu," ujar Kiana yang tidak jera berlatih gym.

Baca juga: 5 Penyakit Mematikan Selain Jantung dan Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com