Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Klaim Tentaranya Terluka Saat Dikepung Rusia di Suriah

Kompas.com - 27/08/2020, 12:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Politico

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengklaim, dua mobil lapis baja mereka dikepung oleh kendaraan militer dan helikopter tempur Rusia.

Akibatnya, Washington menyatakan ada tentara mereka yang terluka, dalam insiden yang terjadi di kawasan timur laut Suriah itu.

Dalam rilis yang dikutip POLITICO Rabu (26/8/2020), empat tentara mengalami gegar otak. Kemudian sumber internal pemerintah mengungkapkan ada sejumlah personel militer yang terluka.

Baca juga: Eks Tentara AS yang Bunuh Osama bin Laden Dilarang Delta Airlines karena Tak Pakai Masker

Adapun video insiden itu muncul di Twitter, yang menunjukkan helikopter serta kendaraan Rusia mencoba mengepung militer AS, dan memaksa mereka keluar dari area sekitar Dayrick.

Dikutip AFP, dua kendaraan nampaknya sempat berbenturan satu sama lain, dengan salah satu helikopter terbang sangat rendah dan menyemprotkan udara.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS John Ullyot mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 waktu Suriah.

Saat itu, pihak "Negeri Beruang Merah" berpatroli, dengan AS beserta koalisinya menyingkir untuk "menunrunkan tensi di area itu".

Dalam keterangannya, Ullyot mengecam bahwa aksi berbahaya dan tak profesional ditunjukkan Kremlin, dan melanggar protokol de-eskalasi yang disepakati dua negara pada Desember 2019.

Ullyot menyatakan bahwa mereka tidak ingin berkonflik dengan militer asing. "Tapi pasukan AS punya hak dan wajib melindungi diri saat dalam bahaya," kata dia.

Baca juga: Bentrok Tentara AS dengan Suriah, 1 Tewas

Adapun Pentaton menerangkan, Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley langsung menelepon pemimpin militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov.

Kementerian Pertahanan mengakui kedua perwira bintang empat itu berbicara lewat telepon. Tapi detil apa yang mereka obrolkan tak dirilis.

Baik keterangan yang disampaikan NSC maupun Pentaton tidak mengungkapkan berapa personel yang terluka, atau jenis luka apa yang diderita.

Saat ini, AS menempatkan sekitar 500 prajuritnya di timur laut Suriah, dan bertempur bersama milisi lokal untuk mengusir kelompok ISIS.

Pasukan dua negara beroperasi dalam jarak dekat di sana, di mana para komandan saling berkomunikasi untuk menghindari gesekan.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, berdasarkan laporan POLITICO Juni, Rusia mulai menekan wilayah yang dikuasai AS, dalam kampanye untuk mengusir mereka.

Baca juga: Rumor Rusia Bayar Taliban untuk Bunuh Tentara AS, 3 Pihak Kompak Membantah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com