KENOSHA, KOMPAS.com - Sebanyak dua orang ditembak mati pada Selasa malam (25/8/2020) waktu setempat di kota Kenosha, Amerika Serikat (AS), saat ikut demo penembakan Jacob Blake.
Kerusuhan pecah saat ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan pada malam ketiga di Negara Bagian Wisconsin.
Mereka meluapkan amarah atas insiden Jacob Blake yang punggungnya ditembak polisi 7 kali dari jarak dekat pada Minggu (23/8/2020).
Tak hanya di Wisconsin, demo yang disebut Black Lives Matter jilid 2 ini juga merebak di kota-kota lainnya termasuk New York City dan Minneapolis menurut laporan berita AFP.
Departemen Kepolisian Kenosha mengatakan, polisi setempat bersama agen bantuan telah menanggapi laporan adanya tembakan dan beberapa korban penembakan.
"Penembakan itu mengakibatkan dua kematian dan korban tembakan ketiga dibawa ke rumah sakit dengan luka serius, tapi tidak mengancam nyawa," kata departemen tersebut dalam twitnya.
Mereka menambahkan, penyelidikan "sudah diaktifkan dan sedang berlangsung" karena belum diketahui siapa pelakunya.
Baca juga: Lumpuh Setelah Punggungnya Ditembak 7 Kali, Jacob Blake Butuh Keajaiban agar Bisa Berjalan
Sebelumnya, muncul rekaman video di internet yang menunjukkan orang-orang berlarian di jalanan Kenosha saat terdengar suara tembakan.
Kemudian video-video lainnya menunjukkan orang-orang yang terluka terbaring di tanah.
Pernyataan dari polisi mengatakan, "Penyidik mengetahui video di media sosial yang beredar terkait insiden ini."
Baca juga: Donasi untuk Jacob Blake Terkumpul Rp 14 Miliar Hanya dalam Sehari
Pengacara dan keluarga Jacob Blake mengatakan, dia membutuhkan keajaiban agar bisa berjalan lagi.
Blake dilaporkan berada dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi setelah punggungnya ditembak 7 kali di Kenosha pada Minggu petang waktu setempat (23/8/2020).
Pengacara Jacob Blake mengatakan, setidaknya ada satu peluru yang menembus sumsum tulang belakang pria kulit hitam berusia 29 tahun itu.
Sebagai dampak dari keputusan dokter mengambil sebagian sumsum tulang belakang, Blake kini lumpuh dengan dokter tak yakin dia bisa menggunakan kakinya.
Baca juga: Ditembak 7 Kali di Punggung, Ayah Jacob Blake: Anak Saya Lumpuh
Pengacara HAM Benjamin Crump dalam jumpa pers mengatakan, dokter menjelaskan bahwa peluru yang menembus punggungnya tak hanya menghantam sumsum tulang belakang.
Diketahui proyektil itu juga menghancurkan tulang punggung. "Jadi, butuh keajaiban agar Tuan Blake bisa berjalan lagi," papar Crump.
Selain masalah di bagian belakang, penembakan itu juga menyebabkan Blake mengalami luka di lengan, serta kerusakan di hati dan ginjal.
Sang ibu, Julia Jackson dalam konferensi pers menerangkan bahwa saat ini, putranya tengah berada dalam kondisi "berjuang untuk hidup".
Baca juga: Demo Jacob Blake, Remaja 17 Tahun Tembak Mati 2 Demonstran, Ini Identitasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.