Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Pelajar Thailand Hadapi Militer "Pelahap Maut"

Kompas.com - 13/08/2020, 18:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Benjamaporn Nivas (15) hampir tidak tampak seperti pembangkang. Padahal, dia berada di garis depan pemberontakan pemuda di Thailand, melawan pengaruh militer yang kuat di sekolah dan masyarakat.

Melansir Straits Times, sejak awal 2020, para pelajar di Thailand telah memprotes peraturan sekolah yang ketat seperti yang diberlakukan rezim militer masa lalu.

Seperti, mewajibkan rambut murid laki-laki dipotong cepak dan rambut anak perempuan dipotong pendek di bawah telinga.

Selama berpekan-pekan sejak awal tahun itu, pelajar di Thailand melakukan demonstrasi dengan mengenakan seragam sekolah atau bahkan memakai kostum budaya pop.

Mulai dari Japan pop sampai kostum Harry Potter, mereka menggelar aksi unjuk rasa di seluruh Thailand, mendesak angkatan bersenjata untuk tidak ikut campur politik dan menghormati hak asasi manusia.

Baca juga: Aksi Demo di Thailand Meluber ke Kota-kota Lain

Pada Senin (10/8/2020), banyak massa berkumpul mendukung protes anak muda tersebut.

Benjamaporn memberi komentar soal aturan rambut, "Negara mana yang punya aturan semacam ini kalau bukan negara diktator macam Korea Utara?"

Menurut Benjamaporn, pemerintah Thailand ingin anak-anak muda itu menjadi 'robot' yang patuh pada perintah.

Thailand mungkin tampil dengan citra negara yang santai, tempat berlibur yang menyenangkan dan cocok bagi pecinta sinar matahari, bagus bagi para peselancar serta bebas dalam urusan seksualitas dan hedonisme.

Tapi nyatanya, menurut para kritikus, Thailand memiliki aturan yang memuliakan hierarki yang tidak sesuai dengan kehidupan modern. Aturan itu menimpa utamanya pada yang lebih muda.

Awal mula hierarki itu bermula pada Perdana Menteri, Prayut Chan-o-cha, eks panglima militer yang mengatur kudeta militer pada tahun 2014, kudeta ke-12 yang berhasil sejak kudeta 1932 mengakhiri monarki absolut Thailand. 

Baca juga: Cucu Bos Red Bull Lolos Hukuman Usai Tabrak Lari, Thailand Adakan Penyelidikan Baru

Para jenderal merancang konstitusi terbaru negara itu untuk memastikan militer mempertahankan kekuasaan yang signifikan bahkan setelah pemilihan umum diadakan.

Pemerintah Prayut telah meningkatkan upaya untuk menanamkan kepatuhan di antara kaum muda.

Setiap pagi, para pelajar diwajibkan membawakan lagu yang mengagungkan 12 nilai-nilai Thailand, yang meliputi disiplin dan bakti.

Pada Hari Anak, mereka melakukan kunjungan lapangan ke perkemahan militer untuk melihat kendaraan tank dan jet tempur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com