Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Beli Lamborghini Pakai Dana Bantuan Virus Corona AS

Kompas.com - 28/07/2020, 15:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MIAMI, KOMPAS.com - Seorang pria di Florida, AS, diduga terlibat penipuan dana bantuan virus corona hampir 4 juta dollar AS (Rp 58 miliar).

Berdasarkan keterangan penegak hukum Senin (27/7/2020), lelaki itu menggunakan sebagian uangnya untuk membeli mobil Lamborghini dan barang mewah lainnya.

Dalam rilis laporan kriminal yang dilayangkan, pria bernama David T Hines itu setidaknya mendapatkan tiga dakwaan atas perbuatannya.

Baca juga: Baru Dibeli 20 Menit, Lamborghini Mogok dan Hancur Ditabrak Mobil Van

Yakni melakukan penipuan terhadap bank, memberi keterangan palsu atas lembaga finansial, dan melakukan transaksi yang melanggar hukum.

Hines, yang berasal dari Miami, awalnya berusaha mendapatkan dana hingga 13,5 juta dollar AS (Rp 196 miliar) dari Program Perlindungan Pembayaran.

Melalui pengajuan menggunakan perusahaan lain, pria 29 tahun itu beralasan dia membutuhkan uang untuk membayar para pegawainya.

Merujuk pada affidavit, nyatanya berdasarkan penelusuran, diketahui tidak ada pegawai dalam perusahaan yang diajukan Hines untuk mendapat dana bantuan virus corona.

Namun seperti diwartakan New York Post Selasa (28/7/2020), bank menyetujui bantuan berupa pinjaman senilai 3,9 juta dollar AS (Rp 56,7 miliar).

Beberapa hari setelah menerima pinjaman, Hines dilaporkan membeli Lamborghini Huracan senilai 318.000 dollar AS (Rp 4,6 miliar).

Dia juga diketahui menghabiskan beberapa ribu dollar untuk situs kencan, perhiasan, pakaian, dan menginap di hotel mewah daerah Miami Beach.

Dilaporkan Miami Herald, penyelidik federal langsungi mencurigai Lamborghini milik Hines setelah dia terlibat insiden tabrak lari 11 Juli lalu.

Kepolisian Miami disebut sudah menyita kendaraan tersebut, di mana proses penyidikannya bakal diambil alih oleh petugas federal.

Hines ditangkap pada Jumat (24/7/2020), dan dilepaskan setelah membayar jaminan sebesar 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar).

Dia diizinkan tinggal bersama ibunya selama di tubuhnya dipasang alat GPS, dengan sidangnya dijadwalkan digelar pada 14 Oktober mendatang.

Baca juga: Setir Mobil Orangtuanya untuk Beli Lamborghini, Bocah 5 Tahun Ini Dicegat Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com