Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Provokatif, Wanita Ini Ditendang Saat Menari

Kompas.com - 30/06/2020, 15:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sebuah rekaman mengejutkan terjadi di Pakistan, di mana seorang wanita ditendang saat menari karena gerakannya "dianggap provokatif".

Rekaman itu memperlihatkan perempuan itu melakukan gerakan tarian tradisional dengan disaksikan hadirin, sebelum seorang pria menyerangnya.

Baca juga: Video Viral Siswi SMP Dikeroyok Teman, Korban: Saya Bilang Tidak Mengejeknya, tapi Langsung Dijambak, Ditendang...

Dilansir The Sun Senin (29/6/2020), perilaku kasar itu dilaporkan dipicu oleh cara dia menari, dengan videonya menjadi viral.

Rekaman itu awalnya menunjukkan perempuan yang tidak disebutkan identitasnya tersebut mengikuti gerakan masuk, dengan tamu duduk dan menontonnya.

Namun setelah dia berputar, tiba-tiba di hadapannya datang seorang pria yang membawa botol berisi cairan oranye, di mana dilaporkan itu Fanta.

Setelah itu si lelaki mengangkat kakinya, dan dada wanita itu ditendang hingga membuatnya terlempar. Pria lain kemudian mendorong pelaku.

Berdasarkan laporan media Pakistan, pria itu membela diri dengan menyatakan gerakan yang ditarikan si perempuan provokatif.

"Sangat tidak dibenarkan perempuan menari di hadapan orang lain dengan cara yang tidak pantas," ujar pria yang juga tidak diketahui namanya itu.

Tidak diketahui luka apa yang diterima oleh si penari setelah mendapat serangan, maupun apakah laki-laki tersebut ditahan.

Baca juga: Video Viral Remaja Aborigin Ditendang Polisi, Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com