WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketua kesehatan publik AS kepada Kongres menyatakan, virus corona yang tengah melanda sudah "membuat negara ini bertekuk lutut".
Dr Robert Redfield, Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) berujar, sektor kesehatan harus segera didanai agar kemampuannya meningkat.
Saat ini, AS merupakan negara yang paling terdampak virus corona, di mana sekitar 2,4 juta orang tertular, dengan 123.000 korban meninggal.
Baca juga: Muncul Klaster Baru Corona, China Tutup Pabrik Pepsi dan Stop Impor Ayam dari AS
"Kami melakukan yang terbaik untuk menahan virus ini. Namun realitasnya, penyakit ini sudah membuat negara bertekuk lutut," jelas Redfield.
Kepada komite energi dan perdagangan DPR AS, Redfield meminta agar dana hingga 7 triliun dollar AS (Rp 98,9 kuadrilion) disuntikkan ke kesehatan.
Dilansir AP via The Guardian Selasa (23/6/2020), Redfield menerangkan mereka sudah mengerahkan semua kemampuan untuk membendung Covid-19.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mendapat kritik keras setelah dianggap lamban menangani wabah yang pertama terdeteksi di Wuhan, China, itu.
Apalagi, sang presiden beberapa kali merendahkan risiko Covid-19, di mana dia juga menentang lockdown yang diberlakukan oleh negara bagian.
Dalam sidang dengar pendapat, Redfield menjelaskan semua level kesehatan publik di federal hingga lokal mengalami kekurangan dana.
Kekurangan itu berdampak pada analisa data, ketahanan laboratorium, tenaga medis, kemampuan penanganan darurat, hingga "kepentingan kesehatan AS di seluruh dunia".
Baca juga: Ribuan Pelaut Terinfeksi Covid-19, Kapten Kapal Induk AS Didepak Permanen
Sebelumnya, Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, menegaskan bahwa negaranya harus menambah tes virus corona, bukan menguranginya.
Pernyataannya terjadi beberapa jam setelah Trump berujar, dia serius ketika mengatakan ingin mengurangi tes di seluruh negara.
Dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, presiden 74 tahun tersebut menyatakan peningkatan tes membuat kasus baru terus bermunculan.
Gedung Putih sempat merilis pernyataan bahwa sang presiden hanya bercanda. Namun kepada awak media, Trump mengaku ucapannya serius.
"Saya tahu pasti sepanjang pemahaman saya, kami tidak diminta mengurangi tes. itu fakta. Faktanya, kami akan menambah," jelas Fauci.