Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicarakan AS di Kongres Rakyat Nasional, China Naikkan Bujet Pertahanan

Kompas.com - 28/05/2020, 08:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu topik bahasan di Kongres Rakyat Nasional (NPC) China, dan Negeri "Tirai Bambu" telah meningkatkan bujet pertahanannya.

Ketegangan antara China dan AS telah memasuki tahapan berisiko tinggi, menurut Menteri Pertahanan China dalam sebuah pernyataan.

Di sela-sela NPC, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan, China perlu meningkatkan semangat juangnya.

Kemudian para pemimpin militer lainnya berujar China harus mengejar ketertinggalan dengan negara-negara Barat dalam hal pengembangan teknologi.

Baca juga: Trump akan Beri Respons Soal Tensi Hong Kong-China dalam Waktu Dekat

"Amerika Serikat telah mengintensifkan penindasan dan menghalangi pihak kami sejak wabah (virus corona), sehingga konfrontasi China-AS telah memasuki tahap risiko tinggi," kata Wei dikutip dari South China Morning Post (SCMP).

"Kita harus memperkuat semangat juang kita, berani bersaing dan bisa bersaing, dan menggunakan persaingan untuk meningkatkan stabilitas," ujar Menhan yang juga menjabat jenderal di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tersebut.

Sebelumnnya sangat jarang petinggi PLA menyebutkan nama negara atau wilayah tertentu, tetapi tahun ini mereka sudah sering melakukannya, seiring meningkatnya tensi antara China dengan AS, dan memburuknya hubungan Beijing dengan Taipei.

Zhu Cheng, kepala departemen persenjataan Angkatan Udara PLA mengatakan, persaingan antara China dan Barat di dunia maya, luar angkasa, dalam laut, dan lingkungan biologis semakin meningkat.

"(Saya) menyarankan untuk mempercepat penerapan teknologi inovatif dan revolusioner yang dikembangkan sendiri," katanya saat diskusi panel.

"Kita perlu menghindari kerentanan strategis yang disebabkan kesalahan satu generasi dengan Amerika Serikat dan Barat," lanjutnya, masih dikutip dari SCMP Rabu (27/5/2020).

Baca juga: Kasus Korupsi di China Naik 90 Persen Tahun Lalu, 18.585 Orang Dituntut

Beijing pekan lalu menerangkan, akan meningkatkan bujet pertahanan sebesar 6,6 persen tahun ini, meski melaporkan kontraksi ekonomi pada kuartal pertama.

Lalu untuk pertama kalinya di NPC, pemerintah tidak menetapkan target tahunan untuk pertumbuhan ekonomi.

Disebutkan juga bahwa Negeri "Panda" akan memangkas pengeluaran di berbagai sektor, termasuk urusan luar negeri, pendidikan, dan sains, dengan layanan publik yang dipotong terbanyak yakni 13,3 persen.

Menurut Beijing, peningkatan bujet pertahanan diperlukan karena meningkatnya ancaman keamanan, terutama dari Taiwan.

Baik China dan AS telah mengerahkan kapal-kapal Angkatan Laut dan jet tempur ke Selat Taiwan dan Laut China Selatan, serta saling menuduh terkait penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Demonstrasi Hong Kong, Taiwan Siap Ulurkan Bantuan untuk Demonstran

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com