Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maduro Klaim Guaido Rencanakan Invasi Venezuela di Gedung Putih, Begini Teorinya

Kompas.com - 14/05/2020, 14:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Rabu (13/5/2020) mengklaim pemimpin oposisi Juan Guaido telah merencanakan invasi Venezuela di Gedung Putih.

Maduro menuduh Guaido bertemu mantan anggota pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih, Washington DC, untuk merencanakan invasi tersebut.

Sang presiden mengklaim pertemuan itu terjadi ketika Guaido mengunjungi Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Februari lalu.

Baca juga: Invasi Venezuela Gagal Gulingkan Maduro, 2 Penasihat Guaido Mundur

"Di Gedung Putih pada 4 Februari tahun ini, 2020, Juan Guaido bertemu dengan Jordan Goudreau," ucap Maduro dikutip dari AFP Kamis (14/5/2020).

Goudreau adalah mantan anggota pasukan khusus AS yang dituduh Venezuela mengelola dan melatih tentara bayaran untuk melakukan invasi.

Pertemuan itu, kata Maduro, adalah "atas perintah Donald Trump untuk merencanakan serangan."

Baca juga: Tambah 11 Orang, Jumlah Tersangka Invasi Venezuela Lampaui 40 Orang

Menurut Maduro, "sangat mudah memverifikasi" kehadiran Goudreau di Gedung Putih antara 2019 dan 2020, dan "di ruangan mana ia bertemu dengan Guaido."

Saat dihubungi kantor berita AFP, Gedung Putih belum menanggapi tudingan ini.

Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez pada Selasa (12/5/2020) mengatakan, di pertemuan itu Goudreau "diratifikasi sebagai pemimpin militer" dari "invasi" di sepanjang pantai utara Venezuela yang digagalkan antara 3-4 Mei.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Terancam Hukuman 30 Tahun Penjara

Tuduhan itu didasarkan pada sebuah video di mana seorang kapten pembangkang yang ditahan Venezuela setelah invasi, membicarakan serangan tentang pertemuan di Gedung Putih.

Maduro mengklaim Guaido menandatangani kontrak dengan Silvercorp USA, sebuah perusahaan keamanan dan pertahanan swasta yang didirkan oleh Goudreau, untuk melakukan invasi tersebut.

Invasi ini diupayakan untuk "penangkapan, penahanan, dan pelengseran Presiden Venezuela", lalu "mengangkat" pemimpin oposisi.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Langsung Akui Perbuatan

Guaido menyebut kontrak itu "palsu" dan mengatakan pemerintah Venezuela sedang mencari "alasan" untuk menangkapnya.

Sementara itu Trump membantah AS terlibat dalam aksi ini.

"Jika saya ingin ke Venezuela, saya tidak akan merahasiakannya," kata Trump.

Venezuela telah menahan 52 "tentara bayaran" dalam operasi itu, termasuk pensiunan anggota militer AS Luke Alexander Denman dan Airan Berry, yang didakwa dengan pasal terorisme, kata Diosdado Cabello, wakil pemimpin Partai Sosialis yang berkuasa di Venezuela.

Baca juga: Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com