Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 yang Ditunda Mungkin akan Dibatalkan Juga Tahun Depan

Kompas.com - 29/04/2020, 09:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 yang telah ditunda menurut presiden komite penyelenggara harus dibatalkan jika pandemi virus corona tidak dapat dikendalikan tahun depan.

Pada Selasa (28/4/2020) dalam sebuah wawancara dengan harian olahraga Jepang Nikkan Sports, presiden komite penyelenggara, Yoshiro Mori memperingatkan kemungkinan pembatalan itu untuk menghindari penundaan berikutnya.

Dilansir dari AFP, pakar medis masih meragukan apakah wabah virus corona masih berlangsung di tahun depan di mana acara besar seperti Olimpiade Tokyo yang menarik peserta dan penonton dari seluruh dunia berlangsung.

Baca juga: Berjamur dan Ada Serangga, Ibu Hamil Jepang Keluhkan 300.000 Masker Gratis dari Pemerintah

Wabah virus corona telah memaksa acara besar itu untuk ditunda dan dijadwalkan pada 23 Juli 2021.

Ketika ditanya harian Nikkan Sports apakah olimpiade bisa ditunda sampai 2022 jika pandemi terus berlangsung, Yoshiro Mori menjawab, "Tidak."

"Kalau begitu (olimpiade) itu dibatalkan," lanjut Mori.

Baca juga: Jika Terjadi Gempa Bermagnitudo 9, Tsunami 30 Meter Bisa Hantam Utara Jepang

Mori mencatat, Olimpiade sebelumnya pernah dibatalkan hanya selama masa perang dan membandingkan pertempuran melawan virus corona yaitu bertempur melawan musuh yang tak terlihat.

Jika virus berhasil teratasi, "Kami akan menyelenggarakan olimpiade dengan damai di musim panas mendatang," ujar Mori dengan mengatakan kalau orang-orang bertaruh soal itu.

Masa Takaya, juru bicara Olimpiade Tokyo 2020 menolak berkomentar tentang kemungkinan pembatalan acara besar itu dan mengatakan pada wartawan bahwa pernyataan Mori didasarkan pada pemikiran pemimpin itu sendiri.

Baca juga: Jepang Darurat Nasional, Warga Akan Dapat Bantuan Tunai Rp 14,4 Juta

Namun, komentar itu akan menambah pertanyaan yang kian berkembang tentang penundaan, yang mana diputuskan bulan lalu setelah tekanan besar pada penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional dari pihak atlet dan federasi olahraga.

Pada Selasa, kepala asosiasi medis Jepang memperingatkan bahwa akan sangat sulit untuk mengadakan olimpiade pada tagun mendatang jika vaksin masih belum ditemukan.

"Saya tidak mengatakan bahwa (olimpiade) seharusnya tidak diselenggarakan, namun akan menjadi sangat sulit," ujar Yoshitake Yokokura kepada wartawan.

Baca juga: Antisipasi Corona, Jepang Tampung Pengungsi Warnet di Hotel

Sangat pesimis

Pekan lalu, seorang pakar medis Jepang yang mengkritik respons negara itu terhadap virus corona memperingatkan bahwa di sangat pesimis penundaan olimpiade bisa diselenggarakan pada 2021.

"Jujur saja, saya tidak yakin olimpiade bisa diselenggarakan tahun depan," ujar Kentaro Iwata, profesor penyakit infeksi di Universitas Kobe.

"Jepang mungkin bisa mengontrol penyakit ini musim panas tahun depan, saya harap kita mampu, tapi saya tidak yakin itu bisa terjadi di belahan bumi lainnya, jadi oleh karenanya saya merasa pesimis tentang penyelenggaraan olimpiade musim panas mendatang," imbuh Iwata.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com