Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuka Agama di Timur Tengah Beradaptasi demi Hadapi Virus Corona

Kompas.com - 22/03/2020, 12:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Para pemuka tiga agama monoteis utama di Timur Tengah, Yahudi, Kristen dan Islam mendukung upaya-upaya pencegahan atas wabah virus corona.

Kepala Rabbi Sephardic Israel (Rabbi keturunan Spanyol), Yitzhak Yosef, mengeluarkan peraturan yang meminta para pengikutnya untuk dekat dengan ponsel mereka saat Shabbat, sehingga mereka dapat menerima informasi penting terkait virus Covid-19.

Sementara itu, seorang wali di Gereja Makam Suci Patriarkh Latin Yerusalem-sebuah situs yang dipercaya orang Kristen sebagai makam Kristus-mengatakan pada jemaatnya untuk menerima roti komuni di tangan mereka dan bukan disuapi ke mulut seperti yang biasa dilakukan.

Dan para ulama Islam terkemuka di Timur Tengah juga mayoritas di Afrika Utara mendukung penutupan masjid untuk menghindari pertemuan besar di mana risiko kontaminasi virus sangat tinggi.

Baca juga: Kekurangan APD, Tim Medis di Eropa Berlindung dari Virus Corona Pakai Kantong Sampah

Berdoa di rumah masing-masing

Di negara-negara muslim di kawasan Timur Tengah, para ulamanya mendukung langkah-langkah berbasis ilmiah untuk mengendalikan virus.

Terutama, untuk mencegah kerumunan dengan meminta jemaahnya beribadah shalat dari rumah dan bukan di masjid.

Negara-negara Islam Sunni di wilayah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman dan Bahrain telah menutup masjid-masjid mereka.

Di Mesir, negara dengan padat penduduk di Timur Tengah, para ulamanya telah memerintahkan penutupan dua pekan untuk seluruh masjid dan gereja serta melarang shalat berjamaah.

Pemerintah Tunisia juga lakukan hal serupa. Meski begitu, masih ada beberapa jemaah yang shalat di depan masjid yang ditutup.

Padahal, para ulama akan memberikan kabar penting lewat broadcast terkait wabah virus corona.

Baca juga: Banyak Lansia dan Fasilitas Kurang Memadai, Faktor Angka Kematian Virus Corona di Italia Tinggi

Di Aljazair, seruan azan (seruan untuk shalat) diubah redaksinya. Kalimat 'hayya 'alaa shalaah' (Mari menunaikan shalat) diganti dengan (sholluu fii buyuutikum) artinya, shalatlah di rumah-rumah kalian.

Di Iran, negara mayoritas Islam Syiah juga memberlakukan hal serupa. Empat situs Islam Syiah di Iran ditutup.

Republik Islam Iran adalah salah satu dari tiga negara yang paling tinggi angka infeksi dan kematiannya akibat virus corona.

Wabah virus corona rupanya juga menimbulkan perselisihan yang sebelumnya sudah berlangsung lama yaitu antara peran sains dan agama di Iran.

Tetapi, pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei turun tangan dan mendukung para profesional medis. Tindakannya itu efektif menutup perdebatan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com