Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kafe Legendaris di Tokyo Berusia 98 Tahun yang Masih Sama Sejak Dulu

Kompas.com - 11/05/2024, 12:31 WIB
Aska Bagus Aldika,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN TRAVEL

KOMPAS.com – Lion Cafe di distrik Shibuya, Tokyo, merupakan salah satu “meikyoku kissa” atau kafe yang legendaris di Jepang.

Kafe ini didirikan oleh Yanosuke Yamadera pada tahun 1926. Dengan usia 98 tahun, kafe ini memiliki ciri khas unik dengan semua kursi menghadap ke arah dua speaker raksasa di dinding yang menjadi fokus perhatian pengunjung.

Mengutip dari laman CNN Travel, Naoya Yamadera, manajer Lion Cafe saat ini mengatakan bahwa Meikyoku kissa adalah tempat yang memainkan musik klasik. Para pelanggan dapat mendengarkan musik, minum, dan bersantai.

Baca juga: Shibuya Tokyo Batalkan Perayaan Malam Tahun Baru, Ini yang Ke-4 Berturut-turut

Meskipun sempat terbakar selama Perang Dunia II, kafe ini dibangun kembali dan diperluas pada tahun 1950-an.

Dekorasi kafe ini terinspirasi oleh gaya Barok Eropa dengan interior kafe yang remang-remang menampilkan kayu gelap dan ukiran relief di balik batunya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Berbeda dengan kebanyakan kafe, bersosialisasi di sini malah tidak dianjurkan dan penggunaan ponsel dilarang. Selain itu, kafe ini menata kursinya menghadap ke satu arah saja.

Yamadera menjelaskan bahwa menghadapkan semua kursi ke satu arah memungkinkan pelanggan menciptakan pengalaman konser yang lebih realistis, seolah-olah pengunjung sedang berhadapan dengan orkestra yang sebenarnya.

"Ini dirancang untuk membenamkan Anda dalam bayangan mendengarkan pertunjukan orkestra" ujar dia.

Baca juga: Resep Es Kopi Latte ala Kafe Kekinian, Hanya Butuh 4 Bahan

Pada tahun 1950, sistem tata suara khusus dibuat untuk ruangan kafe ini yang tertanam pada dinding setinggi dua lantai di bagian depan kafe.

Di bawah speaker, terdapat rak-rak yang dipenuhi dengan lebih dari 5.000 keping piringan hitam dan CD, menurut Yamadera.

Pelanggan dapat meminta lagu-lagu klasik tertentu dari koleksi toko, kecuali jika sedang berada di tengah-tengah daftar putar. Yamadera mengatakan bahwa mendengarkan musik adalah tren terbaru, seperti halnya fesyen.

Masih dipertahankan seperti dulu

Dia juga menekankan bahwa untuk pelanggan lama yang kembali setelah sekian lama, kafe ini masih tetap sama seperti dahulu, memberikan mereka perasaan berkesan.

Beberapa pelanggan tertua kafe ini telah menjadi langganan selama lebih dari enam dekade. Menurut Yamadera, salah satu pelanggannya berusia sekitar 70 tahun sekarang. Mereka mulai datang sejak kelas tiga SMA.

Dalam beberapa tahun terakhir, kafe unik ini semakin populer dan menarik perhatian dunia internasional.

Baca juga: Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

"Ada cukup banyak pendatang baru. Banyak orang yang tidak terbiasa dengan musik klasik, jadi saya ingin mereka terbiasa dengan musik klasik di tempat-tempat seperti ini" kata Yamadera.

Beberapa pelanggan bahkan datang dari tempat yang jauh seperti Amerika dan Eropa. Mereka melihat buku panduan dan melihat tempat ini sebagai tujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com