Tempat Ngabuburit Gorontalo: Berburu Takjil di Bawah Gemerlap Lampu Menara Keagungan Limboto

Kompas.com - 17/03/2024, 16:31 WIB

Rosyid A Azhar ,

Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Rosyid A Azhar

Penulis

Anggara Wikan Prasetya

Editor

Lihat Foto

Cahaya Menara Keagungan Limboto memberi pemandangan yang indah di malam Ramadan. Di kawasan ini juga terdapat berderet-deret pedagang takjil dan makanan yang menyajikan aneka kuliner khas Gorontalo.(KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR)

Para pedagang kue berbuka puasa (takjil) dan makanan berderet di tepi jalan di bawah Menara Keagungan Limboto. Mereka menjajakan kue dan makanan khas Gorontalo untuk persiapan berbuka puasa.

GORONTALO, KOMPAS.com - Sejak sore setelah shalat asar, pedagang makanan tradisional berduyun-duyun membuka lapaknya di Limboto, kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Para pedagang menata meja dan gerobak di tepi jalan sepanjang perempatan, meletakkan ragam makanan takjil, menu makanan ringan, buah lokal hingga berbagai minuman manis yang dicampur es. Semua menu yang ditata menggoda siapa saja yang melewati jalan ini.

Di tengah perempatan ini, berdiri Menara Keagungan Limboto yang dibangun tahun 2002. Keempat kaki besinya ditanam di sisi jalan, menara ini menjulang setinggi 65 meter.

Struktur baja ini menjadi ikon Kabupaten Gorontalo yang menghias cantik di tengah kota menjelang senja.

Sore yang cerah ini, Anggraini Iki (23) membantu ibunya Hadiati Lagil menata sejumlah wadah seng berisi aneka lauk, ayam goreng, ayam kare, ikan potong, cakalang suwir, hati ayam, dan daging.

Di bagian lain ada sayur poki-poki atau terong dan cah kangkung, keduanya adalah sayur "kebangsaan" warga Gorontalo.

"Mohon maaf ikan danaunya belum tersedia, kami tidak mendapatkan di pasar saat belanja tadi pagi," kata Anggraini, Sabtu (16/3/2024).