KOMPAS.com - Espresso dan manual brew sama-sama cara menyeduh kopi. Menu kopi ini mudah ditemukan di coffee shop.
Ada beberapa perbedaan espresso dan manual brew yang perlu kamu ketahui sebelum memesan kopi di kafe.
Murya Aji, barista di Casa Blanco Cafe & Resto Bogor, menjelaskan bedanya espresso dan manual brew berikut ini.
Baca juga:
Hasil gilingan biji kopi untuk espresso lebih halus daripada bubuk kopi manual brew. Sebab, espreso dibuat menggunakan tekanan mesin sehingga lebih mudah mengekstrak bubuk kopi.
"Kalau bubuk kopi untuk membuat manual brew terlalu halus, airnya enggak akan turun pas diseduh manual," tutur Aji ketika ditemui Kompas.com, Selasa (12/12/2023).
Jika digiling terlalu halus, bubuk kopi sulit diekstrak ketika diseduh manual. Berbeda dengan espreso yang menggunakan mesin bertekanan tinggi.
Bubuk kopi halus akan diekstrak dengan air dalam mesin espreso selama hitungan detik. Konsistensinya pun lebih kental.
Suhu air untuk membuat manual brew lebih tinggi daripada espresso.
Aji mengatakan, kopi yang diseduh manual bisa menggunakan air bersuhu hingga 150 derajat celsius.
Sementara itu, air untuk membuat espresso tidak mencapai 100 derajat celsius, hanya berkisar 90-95 derajat celsisus.
"Harus benar-benar panas biar aroma dan rasanya keluar ketika diseduh manual, tidak hambar. Nanti juga kopinya menetes perlahan," jelas Aji.
Manual brew dan espresso menghasilkan kopi berbeda. Jenis manual brew dikenal dengan nama V60, vietnam drip, tubruk, aeropress, dan french press.
Berbeda dengan kopi seduh manual, espresso based terdiri dari latte, cappuccino, flat whit, macchiato, dan affogato.
Baca juga: