Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Perjalanan Paris Baguette, Toko Roti Asal Korsel Hadir Saat Pandemi

Kompas.com - 29/09/2023, 19:07 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bukan dari Perancis, jenama pastry dan bakery Paris Baguette berasal dari Korea Selatan.

Toko pastry dan bakery ini berdiri sejak 1988, berhasil mendunia dan turut hadir di Indonesia sejak dua tahun belakangan.

"Hingga saat ini, Paris Baguette telah memiliki lebih dari 4.000 lokasi di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Inggris, Kanada, dan Asia Tenggara," ujar Gabrielle Halim, CEO Erajaya Food & Nourishment pada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Total sembilan gerainya tersebar di kawasan Jabodetabek. Ashta District 8 menjadi yang pertama, diikuti dengan Senayan City, Pondok Indah Mall 3, Kota Kasablanka, Gandaria City, Summarecon Mall Serpong, Summarecon Mall Bekasi, PIK Avenue, dan Puri Indah Mall.

Belum banyak konsep cafe bakery serupa yang ditemukan Gabrielle saat menetapkan kerjasama dengan Paris Baguette melalui Erajaya Food & Nourishment (EFN).

Pastry dan bakery menjadi menu unggulannya. Kue, minuman, hingga hot meal, juga tak ketinggalan sebagai menu wajib coba saat mendatangi one-stop cafe bakery ini.

Konsep one-stop cafe bakery dipilih untuk memudahkan para pelanggan, khususnya keluarga para ibu dan keluarga muda, menikmati ragam makanan dan minuman sembari berkumpul di satu tempat nyaman.

Paris Baguette PIM 3, salah satunya. Berlokasi di lantai dasar yang tidak jauh dari pintu masuk, area makan cukup luas dengan nuansa chic nan stylish dapat dinikmati pelanggan.

Kilas balik Paris Baguette

Aneka pastry di Paris Baguette Gandaria City. Kompas.com/Krisda Tiofani Aneka pastry di Paris Baguette Gandaria City.

Perjalanan panjang Paris Baguette dimulai jauh sebelum 1988. Dilansir dari Korean Herald, toko roti ini dirintis sejak 1940-an.

Namanya Sangmidang, didirikan oleh Hur Chang-sung yang berkembang menjadi perusahaan makanan besar Samlip General Food pada 1960-an.

Putra kedua Chang-sung, Hur Young-in, melanjutkan bisnis ayahnya dengan menempuh pendidikan di American Institute of Baking selama satu tahun setengah.

Tak membutuhkan waktu lama bagi Young-in untuk mendirikan Paris Baguette ketika kembali ke kampung halaman.

Ia menyadari bahwa roti isi krim yang dijual ayahnya selama bertahun-tahun tak lagi memuaskan selera pelanggan, hingga akhirnya membuka toko roti kenamaan dan berhasil menyabet gelar waralaba toko roti nomor satu di Korea pada 1988.

Baca juga:

Hadir di Indonesia saat pandemi

Paris Baguette Gandaria City. Kompas.com/Krisda Tiofani Paris Baguette Gandaria City.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com