Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Fine Dining di Pracimasana Pura Mangkunegaran, Berapa Harga Menunya?

Kompas.com - 04/09/2023, 18:09 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Video tentang restoran di Pracima Tuin Pura Mangkunegaran sudah mulai seliweran di media sosial sejak beberapa bulan belakangan.

Sebagian besar ulasan mengenai Pracimasana, restoran di Pracima Tuin, menjelaskan bahwa reservasi sering penuh sehingga tidak sedikit yang menunggu atau waiting list.

Tak disangka, saya mendapatkan kesempatan untuk menyantap makanan kesukaan Mangkunegara atau penguasa Pura Mangkunegaran di Pracimasana pada Senin (14/8/2023).

Terlebih, hidangan yang disajikan full course terdiri dari menu pembuka, menu utama, menu penutup, dan minuman.

Baca juga:

Sebelum datang ke Pracimasana, sebaiknya pahami dulu aturannya. Disarankan mengenakan pakaian rapi dan bukan batik motif Parang adalah salah satu aturan makan di Pracimasana.

Pasalnya, Pracimasana berada di lingkungan istana. Hanya raja, keturunan, atau kerabatnya yang boleh memakai batik Parang di lingkungan istana.

Saya datang mengenakan kemeja putih polos dan celana hitam.

Tiba di Pracimasana ketika matahari masih bersinar memberikan keuntungan karena dapat mengambil foto dan video dengan pencahayaan yang cukup.

Pracimasana, restoran di Pracima Tuin Pura Mangkunegaran, menyajikan hidangan kesukaan Mangkunegara.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Pracimasana, restoran di Pracima Tuin Pura Mangkunegaran, menyajikan hidangan kesukaan Mangkunegara.

Dari luar, Pracimasana terlihat memiliki dinding kaca dengan dominasi warna putih pada keseluruhan bangunan.

Masuk ke Pracimasana, pintu dibukakan dan disambut oleh dua orang staf yang memakai kebaya dan rok batik.

Ruang Pracimasana mengingatkan saya pada bangunan ala Eropa dengan pilar putih besar, lampu gantung, serta atap dan dinding kaca.

Tidak terlihat ukiran di sana-sini, sederhana saja tetapi tampak elegan.

Puas menikmati keindahan Pracimasana, saya segera menuju meja dengan empat kursi. Sudah tersedia peralatan makan lengkap seperti beberapa jenis sendok, garpu, pisau, piring, dan gelas.

Menu di Pracimasana: Brubus terbuat dari daging giling berempah dibungkus dengan sawi, disajikan bersama areh.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Menu di Pracimasana: Brubus terbuat dari daging giling berempah dibungkus dengan sawi, disajikan bersama areh.

Menyantap hidangan kesukaan penguasa Pura Mangkunegaran

Begitu duduk di kursi, pramusaji datang mengantarkan Kunyit Asem dingin.

Saya biasanya minum kunyit asam dalam keadaan suhu ruang, belum pernah dingin. Rupanya, segar juga Kunyit Asem ini.

Pramusaji pun datang lagi, menghidangkan menu pembuka pertama yaitu Brubus, terbuat dari daging sapi giling berbumbu kemudian dibungkus dengan sawi.

Bumbu yang digunakan seperti bawang putih, bawang merah, dan ketumbar.

Daging cincang terasa lembut dan lumer di mulut, rasanya sedikit manis.

Ketika menyantap Brubus, sekilas teringat nasi liwet. Tak heran, Brubus memang disiram dengan sedikit areh atau santan kental seperti layaknya nasi liwet. 

Makanan kesukaan K.G.P.A.A Mangkunegara VII ini juga dilengkapi dengan sambal kencur.

Menu di Pracimasana: Urap Pitik Linting terdiri dari ayam filet dengan urap sayur.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Menu di Pracimasana: Urap Pitik Linting terdiri dari ayam filet dengan urap sayur.

Setelah menghabiskan Brubus, pramusaji dengan sigap membereskan piring. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa Urap Pitik Linting.

Sepotong daging ayam diberi topping urap, itulah yang terlihat oleh mata saya. Sayur urap diiris tipis yang terdiri dari bunga turi, kenikir, taoge, mlanding atau lamtoro atau petai cina, buncis, dan kecombrang.

Menurut Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo, saudara dari adipati Pura Mangkunegaran sekarang, urap sudah disajikan sejak zaman kerajaan Mataran Kuno di Jawa Tengah.

Menu di Pracimasana: Sop Daging Rempah terdiri dari kuah kaldu dengan irisan daging sapi dan sayur.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Menu di Pracimasana: Sop Daging Rempah terdiri dari kuah kaldu dengan irisan daging sapi dan sayur.

Hidangan pembuka terakhir yaitu Sop Daging Rempah berkuah hangat dengan isi irisan daging sapi, wortel, tomat, kentang, dan taburan daun bawang.

Kuah kaldu sop bening dan rasanya gurih dengan sedikit sentuhan manis. 

"Sop telah dihidangkan sejak masa Mangkunegara I sampai sekarang," kata Gusti Sura.

Masuk ke menu utama pertama yaitu Pepes Iwak Kemangi yaitu gurame filet yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, dan daun kemangi.

Menu di Pracimasana: Pepes Iwak Kemangi merupakan olahan gurame filet yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, dan daun kemangi.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Menu di Pracimasana: Pepes Iwak Kemangi merupakan olahan gurame filet yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, dan daun kemangi.

Pepes Iwak Kemangi disajikan bersama jamur, tomat ceri, jeruk nipis, dan nasi gurih.

Bumbu kuning pepes ini begitu terasa gurih dan cukup manis. Kemangi dan sayur segar renyah mendampingi pepes gurame ini.

Saya juga mencoba Dendeng Age, gong dari hidangan full course kali ini.

Berbeda dengan namanya, sajian ini tidak seperti dendeng melainkan lebih mirip steak dengan kematangan medium well.

Daging sapi yang digunakan bagian has dalam yang sudah dimarinasi, tidak heran bila empuk saat digigit dan bumbunya terasa sampai ke dalam daging. 

Dendeng Age yang dibentuk seperti sate ini disajikan bersama siraman areh dan umbi-umbian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com