Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi 2 Makanan Khas Ukraina di Hotel The Westin Jakarta

Kompas.com - 12/09/2022, 14:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aroma tumisan bawang bombai yang dipotong dadu menguar memenuhi ruangan memasak, pertanda bawang sudah mulai layu dan berubah warna menjadi kecoklatan.

Sesekali juru masak mengibas-ngibasi asap yang mengepul ke arah awak media, sambil mengamati tingkat kematangan bawang.

Tak lama kemudian warna tumisan berubah menjadi merah ranum karena diaduk dengan irisan buah bit dan potongan tomat merah.

Bersamaan dengan kol yang sudah mulai empuk di dalam air rebusan, tumisan kemudian diaduk bersama kuah di dalam panci dan diberi aneka penyedap. 

Setelah dirasa cukup, semangkuk sup brosch khas Ukraina yang masih hangat siap disantap dengan tambahan topping krim asam. Seperti apa rasanya?

Baca juga:

1. Sup borsch

Sajian sup borsch, sup khas Ukraina.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Sajian sup borsch, sup khas Ukraina.

Kuah merah ranum dari semangkuk sup borsch khas Ukraina agaknya cukup menarik perhatian, karena warna yang dihasilkan benar-benar menyala.

Didukung dengan penggunaan mangkuk putih dan topping krim asam yang nampak kontras dengan kuah sup.

Berbeda dari sup pada umumnya, sup khas Ukraina ini tidak menguarkan aroma rempah yang begitu kuat. Konsistensi kuah yang dihasilkan terbilang ringan, dengan cita rasa manis dan sedikit gurih.

Pekatnya warna merah dari buah bit menaruh ekspektasi saya bahwa kuahnya akan terasa lebih manis. Namun, sepertinya penambahan pasta tomat dan taburan lada membuatnya terasa sedikit gurih.

Tidak ada rasa yang mendominasi dari semua bahan dan rempah yang digunakan pada campuran kuah sup.

Hanya sedikit rasa lada di pangkal lidah setelah sesuap kuah hangat sup borsch berhasil lolos di tenggorokan saya. 

Bagi lidah orang Indonesia yang sebagian besar terbiasa dengan rasa makanan yang kuat, sepertinya seporsi sup borsch khas Ukraina akan terasa cukup hambar.

Beruntungnya, rasa ringan dari sup borsch terasa cocok disantap sebagai kuah cocolan garlic bread yang asin. Di tambah krim asam pada bagian akhir membuat sup ini menjadi punya rasa.

Baca juga:

2. Ikra z synenkih

Sajian ikra, salad terong khas Ukraina di The Westin Hotel Jakarta.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Sajian ikra, salad terong khas Ukraina di The Westin Hotel Jakarta.

Selain sup borsch, chef asal Ukraina Yurii Kovryzhenko juga menyediakan makanan pembuka berupa salad khas Ukraina, namanya ikra z synenkih. 

Jika biasanya salad yang biasa di santap di Indonesia dibuat dari aneka sayuran segar ataupun buah, maka lain halnya dengan salad khas Ukraina yang dibuat dari campuran terong ungu dan tomat.

Pada mulanya terong ungu akan dimasak hingga lembek terlebih dahulu, kemudian diaduk menggunaan whisker bersama potongan tomat segar.

Rasanya cukup segar dan sedikit asam, konsistensinya tidak terlalu halus karena diaduk sesaat bersama tomat segar. Sehingga masih menyisakan beberapa potongan kecil tomat renyah.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com